Tren perkembangan aset kripto sedang ramai sedunia. Bahkan Badan Pengawas Berjangka Komoditi atau Bappebti sudah meresmikan perusahaan-perusahaan pedagang aset kripto, seperti Tokocrypto, Triv, ataupun Indodax.

Transaksi aset kripto pada beberapa perusahaan atau marketplace tersebut banyak yang menilai masih berkembang. CEO digital exchange.id Duwi Sudarto Putra menilai perusahaannya saat ini masih berkembang membentuk tren positif, seiring dengan tren global aset kripto itu sendiri

CEO Tokocrypto Teguh Harmanda menilai bahwa perkembangan saat ini cukup mengesankan terutama pada dua bulan terakhir. Sementara itu CEO Triv Gabriel Rey mengklaim bahwa saat ini transaksi pada kripto membludak, Triv mengklaim naik sebanyak 100% lebih.

Untuk pola transaksi, saat ini bursa digital change banyak yang nilai bervariasi, karena sebagian melakukan long trading dengan membeli aset, lalu menyimpannya untuk jangka panjang. Hal serupa juga terjadi pada Tokocrypto. “Ada juga kelompok arbiter yang memanfaatkan selisih harga antar exchange, namun mayoritas menggunakan pola scalping yang melakukan trading setiap hari dengan memanfaatkan fluktuasi harga aset kripto itu sendiri,” kata Duwi.

Sedangkan Gabriel merasa bahwa saat ini retail pada Indonesia lebih mengarah ke spekulator atau short term, daripada menyimpannya untuk jangka panjang, karena jumlah trader lebih banyak daripada investor.

Pada bursa itu sendiri aset favorit adalah Aurora (AOA) dengan kenaikan gradual, lalu Tron (TRX), Doge coin (DOGE), dan Electroneum (ETN), karena saat ini satu-satunya bursa digital yang memperdagangkan ETN ke Indonesia.

Triv saat ini volume nomor satu oleh DOGE, dan pada tempat kedua unggul BTC. Sedangkan pada Tokocrypto ada beberapa, seperti BNB, Ethereum (ETH), BTC, TKO dan sebagainya.