Hampir 90% investor cryptocurrency khawatir tentang apa yang akan terjadi pada aset mereka setelah mereka mati. Hanya beberapa orang yang merencanakan dengan tepat. Investor yang lebih muda nyaris tidak berpikir di luar kehidupan mereka sendiri.
Generasi yang lebih muda – mereka yang berusia antara 18 dan 40 tahun – 10 kali lebih mungkin untuk tidak memiliki rencana dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.
Hanya sedikit dari Generasi Z yang memiliki rencana mengenai bagaimana kekayaan crypto mereka akan di warisi kepada orang yang dicintainya.
Sudah ada beberapa contoh di seluruh dunia investor bitcoin yang telah meninggal tanpa meninggalkan kunci mereka untuk kerabat mereka. Dalam kasus-kasus seperti itu, keluarga harus berurusan dengan semacam “pemakaman ganda,” ketika mereka meratapi kehilangan orang yang mereka cintai sambil berdamai dengan hilangnya kekayaan yang tidak dapat diperbaiki yang mungkin menjadi milik mereka.
Ini menggarisbawahi bagaimana daya tarik utama bitcoin. Penghapusan aman dari regulator dan privasi yang tidak dapat ditembus dari regulasi – juga bisa menjadi kelemahan fatalnya.
Menurut Coincover, diperkirakan sekitar 4 juta bitcoin (sekitar $ 37 miliar) telah hilang selamanya karena kematian. Dalam salah satu contoh yang paling banyak dipublikasikan , investor paranoid AS Matthew Mellon meninggal pada tahun 2018, meninggalkan beberapa petunjuk untuk kekayaan crypto yang dilaporkan bernilai lebih dari $ 500 juta pada saat itu.
Hasil juga menunjukkan bahwa wanita secara signifikan lebih mungkin daripada pria untuk memiliki semacam rencana kontingensi cryptocurrency jika mereka meninggal. Ini signifikan di semua kelompok umur kecuali baby boomer, di mana pria sebenarnya merencanakan lebih dari wanita.
