Sistem trading triple screen menggunakan 3 layar untuk memonitor pergerakan harga dengan time frame yang berbeda guna memperoleh sinyal trading yang lebih akurat.
Indikator Stochastic Pada Layar Kedua
Selain Force Index dan Elder Ray, indikator oscillator yang biasa digunakan pada layar kedua adalah stochastic. Stochastic adalah indikator oscillator yang cukup populer digunakan oleh trader. Indikator ini cukup bagus untuk menyaring noise atau sinyal-sinyal yang tidak berguna. Tiga cara dalam menggunakan indikator ini adalah mengamati divergensi yang terjadi, level overbought dan oversold, serta arah garis stochastic. Parameter yang sering digunakan adalah 9,3,3 dan 14,3,3.
• Divergensi
Divergensi bullish antara indikator stochastic dan pergerakan harga pasar terjadi bila harga membentuk level low baru yang lebih rendah, tetapi indikator stochastic membentuk level low yang lebih tinggi dari level sebelumnya. Keadaan ini mengisyaratkan trend pergerakan harga akan segera berubah dari bearish ke bullish. Sebaliknya bila harga membentuk level high yang lebih tinggi dari level sebelumnya tetapi indikator stochastic membentuk level high yang lebih rendah dari level high sebelumnya maka harga akan segera berubah arah dari bullish ke bearish, atau terjadi divergensi bearish.
• Level overbought dan oversold
Garis stochastic yang berada diatas level 80 mengindikasikan kondisi pasar yang jenuh beli atau overbought, dan menunjukkan pergerakan harga yang akan segera terkoreksi. Kondisi overbought adalah sinyal untuk sell. Momentum untuk entry yang akurat bila garis %K memotong garis %D dari arah atas. Kondisi oversold atau keadaan jenuh jual terjadi bila garis stochastic berada dibawah level 20, dan adalah sinyal untuk buy. Entry buy bisa dilakukan ketika garis %K telah memotong %D dari arah bawah.
Dengan sistem trading triple screen, kesalahan penggunaan overbought dan oversold bisa dihindari karena trader hanya akan entry bila trend pada long term time frame telah sesuai. Misalkan trend pada time frame weekly bullish, trader hanya akan entry buy bila terjadi kondisi oversold pada layar kedua atau time frame 5-day (intermediate time frame) sebagai time frame patokan.
• Arah garis stochastic
Jika garis %K dan %D bergerak keatas dengan arah yang sama, maka sentimen uptrend sedang kuat dan mengindikasikan sinyal untuk buy. Sebaliknya bila %K dan %D bergerak ke arah bawah maka sentimen bearish sedang kuat dan mengindikasikan sinyal untuk sell.
Contoh Penerapan Indikator Stochastic Pada Layar Kedua
Berikut contoh penerapan indikator stochastic (9,3,3) pada layar kedua (intermediate time frame) untuk EUR/USD dengan time frame 5-day. Layar pertama (long term time frame) adalah time frame weekly.
Pada periode waktu antara Maret hingga Oktober 2009 EUR/USD bullish, seperti terlihat pada time frame weekly. Level entry bisa dilakukan di time frame 5-day pada saat garis stochastic di atas level 20 (oversold) dan %K dan %D secara bersamaan bergerak keatas (gambar tengah). Level exit setelah garis stochastic berada diatas level 80 dan garis %K memotong %D dari arah atas. Pada periode waktu antara Desember 2009 hingga Mei 2010 EUR/USD bearish. Entry bisa dilakukan pada saat terjadi divergensi bearish pada intermediate time frame atau time frame 5-day sebagai patokan (gambar bawah).
(Bersambung)