Sberbank, sebuah perusahaan milik negara dan bank terbesar di Rusia, sedang mempertimbangkan kemungkinan mengeluarkan tokennya sendiri, menurut para eksekutif utamanya.
Sergey Popov, direktur bisnis transaksi di Sberbank. Ia mengatakan bahwa raksasa perbankan Rusia sedang berpikir untuk menerbitkan stablecoinnya sendiri yang dapat dipatok satu-ke-satu ke rubel Rusia.
Stablecoin Sberbank akan sesuai dengan hukum kripto yang baru saja disahkan
stablecoin potensial dapat digunakan untuk penyelesaian yang melibatkan aset keuangan digital lainnya. Popov dilaporkan mencatat bahwa Sberbank akan dapat menerbitkan token sesuai dengan undang – undang kripto yang baru – baru ini disahkan yang disebut “On Digital Financial Assets,” atau DFA.
Berita itu muncul segera setelah presiden Rusia, Vladimir Putin, secara resmi menandatangani RUU DFA Rusia menjadi undang-undang pada 31 Juli. Dengan menandatangani RUU itu, Putin melarang penduduk Rusia melakukan pembayaran dalam cryptocurrency seperti Bitcoin ( BTC ) mulai 1 Januari 2021.
Pertama dimulai pada 2018 , undang-undang DFA dilaporkan melegalkan pertukaran crypto-to-crypto, jual beli, serta pinjaman dalam crypto.
