Harga NFT berada dalam bubble. Itu menurut seniman paling berharga ketiga saat ini. Mike ‘Beeple’ Winkelmann, dalam sebuah wawancara, mengatakan bahwa meskipun harga meningkat, teknologinya sendiri kuat.

Mike Winkelmann, yang lebih dikenal dengan nama artisnya Beeple, terutama di dalam komunitas cryptocurrency, percaya bahwa token non-fungible (NFT) berada dalam keadaan bubble.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg, sang seniman mengatakan bahwa seni NFT “mutlak” berada dalam sebuah bubble.

Saya benar-benar berpikir itu adalah bubble, sejujurnya. Saya kembali ke analogi awal internet. Ada bubble. Dan bubble itu pecah.

Namun, dia juga mengatakan bahwa ini tidak “menghapus internet, jadi teknologinya sendiri cukup kuat sehingga menurut saya akan bertahan lebih lama dari itu.”

Ini adalah perdebatan sengit di bidang cryptocurrency. Beberapa percaya bahwa pasar NFT pasti meningkat, sementara yang lain mendukung tesis bahwa seni penetapan harga sangat subjektif dan mungkin membenarkan penilaian yang tinggi.

Meskipun dia telah menjadi berita utama jauh sebelum penjualan menjadi kenyataan, Beeple mengumpulkan banyak perhatian setelah lelang karyanya yang berjudul “Everydays: The First 5,000 Days,” yang terjual dengan harga $ 69 juta.

Seperti inilah rupa karya seni itu. Ketika ditanya tentang apa itu, Beeple menjawab bahwa “itu benar-benar semacam katalog kehidupan saya selama waktu itu dan hal-hal yang telah terjadi di dunia selama waktu itu.”

Intinya, ini adalah kanvas digital yang mencakup 5.000 gambar berbeda, yang dibuat oleh Beeple selama 5.000 hari.

Karya itu dijual melalui lelang di Christie’s dan menjadikan Beeple sebagai seniman hidup paling berharga ketiga di seluruh dunia.