Badan intelijen Israel, Mossad, saat ini sedang membuka lowongan pekerjaan untuk seseorang yang mengerti mata uang digital. Salah satu persyaratan untuk peran tersebut adalah keahlian yang di bidang teknologi keuangan.
Menurut surat kabar Israel Yediot Ahronot, institusi tersebut mencari seorang ahli dengan pemahaman mendalam tentang cryptocurrency dan latar belakang fintech. Postingan lowongan pekerjaan itu pun juga sudah memposting lowongan di situs resmi Mossad.
Jika diterima, orang yang beruntung itu nantinya akan menduduki titel “A Technological Leader in the Field of Fintech.” Tanggung jawab dari posisi tersebut termasuk memimpin, merencanakan, dan mendampingi kegiatan pengembangan sistem teknologi keuangan di Israel.
Berdasarkan keterangan dari dinas intelijen Israel, calon pelamar setidaknya harus memiliki tiga tahun pengalaman di bidang fintech. Nantinya karyawan Mossad juga diekspektasikan harus menjadi ahli dalam bidang e-commerce.
Media Israel, Ynet, berspekulasi bahwa organisasi tersebut mungkin tertarik menggunakan cryptocurrency untuk melakukan pembayaran anonim kepada agennya di seluruh dunia.
Berkaitan dengan berita ini, Israel memang sedang bekerja untuk meningkatkan kemampuannya di bidang kripto. Pada bulan Juli, menteri pertahanan negara pada saat itu, Benny Gantz, memerintahkan penyitaan dana cryptocurrency yang dikumpulkan oleh gerakan Islam Palestina Hamas yang mengontrol Jalur Gaza.
Departemen menerbitkan daftar alamat cryptocurrency yang ditargetkan. Ia juga mengatakan telah mulai mengambil kendali atas dompet kripto yang digunakan oleh Hamas untuk mengumpulkan uang dari sponsor asing.
