Pekan ini, komunitas crypto dihebohkan oleh orang tak diketahui dengan nama panggilan Adyingnobody di Twitter. Ia melaporkan berhasil mengeksploitasi platform Telegram, ia sukses mendapatkan beberapa data sebesar 137 GB dan berisi tentang pelanggaran orang- orang populer serta proyek terkemuka di industri kripto.
Adyingnobody bermaksud mengekspos para penjahat di ruang crypto serta mempublikasikan perbuatan buruk mereka. Bagi ia, fakta dugaan kegiatan ilegal mencakup bermacam kejahatan, mulai dari penipuan sampai pembunuhan, pencurian, serta penyerangan. Pelepasan informasi ini bisa menimbulkan“ perpecahan di segala komunitas cryptocurrency.”
Publikasi ini menarik atensi banyak orang. Cuma dalam satu hari, pengikut Twitter Adyingnobody menggapai nyaris 40 ribu. Serta alamat dompet Ethereum yang tercantum di profil Adyingnobody sudah menerima lebih dari 40 transaksi. Ini bisa jadi transfer dari orang yang mau melihat data yang direncanakan untuk diungkapkan.
Tetapi, sebagian anggota komunitas crypto diingatkan tentang perlunya berjaga- jaga kala ia sendiri dapat jadi scammer. Namun apalagi bila tuduhan Adyingnobody tidak berdasar fakta jelas, komunitas wajib waspada terhadap file apa juga yang berasal dari akun anonim.
Tidak hanya itu, pengguna twitter BitCheckerLTD mengklaim kalau Telegram tidak mempunyai kerentanan yang diklaim oleh Adyingnobody. Oleh sebab itu, dia mengatakan lihat tanggal 15 juni nanti apakah benar ada data yang di ungkap ke publik.
Official Twitter Telegram sudah secara formal menjawab klaim tersebut, melaporkan kalau aksi Adyingnobody bisa jadi ialah upaya buat” memforsir pengguna mengunduh malware.” karena di akun official nya telegram mengkonfirmasi bahwa chat di private group di telegram tidak mungkin di akses dan ada celah untuk di hack.