Amy Arnott, ahli strategi portofolio yang berfokus pada cryptocurrency di Morningstar, berbagi pandangannya tentang regulasi crypto, ether, dan cardano dalam sebuah wawancara dengan Insider minggu lalu.

Dikarenakan banyak cryptocurrency tidak menghasilkan uang, Arnott mengatakan sulit untuk menentukan harga yang cocok. Namun, dia menjelaskan bahwa ether memiliki harga bawaan sampai batas tertentu karena digunakan untuk mendukung transaksi keuangan terdesentralisasi (defi) dan mendukung token non-fungible (NFT).

Ahli strategi menjelaskan: “Fakta bahwa ether digunakan sebagai utilitas seharusnya memberikan semacam harga dasar, tetapi saya tidak yakin.”

Banyak orang berbicara tentang efek jaringan di mana mata uang ini menjadi lebih berharga karena lebih banyak digunakan dan ada lebih banyak ketergantungan dan koneksi. Arnott juga percaya bahwa cardano (ADA) adalah cryptocurrency yang menjanjikan yang dapat bergabung dengan bitcoin dan ether untuk membentuk “tiga besar” arus utama cryptocurrency.

Dia menjelaskan: “Cardano mirip dengan ethereum karena merupakan protokol yang memiliki banyak aplikasi teknis potensial. Ada banyak antusiasme tentang cardano, dan juga berbagai stablecoin.”

Ahli strategi Morningstar itu terus membagikan pandangannya tentang adopsi institusional cryptocurrency. “Hal menarik yang terjadi selama sekitar satu tahun terakhir adalah bahwa investor institusi jauh lebih bersedia untuk mengadopsi cryptocurrency dan melihatnya sebagai aset investasi. Seiring tren itu berlanjut, kita akan melihat cryptocurrency lain menjadi lebih mainstream.” pendapatnya.

Ia mencatat bahwa dia sangat ingin melihat dana indeks cryptocurrency yang terdiversifikasi dalam bentuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Namun, Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) masih belum menyetujui ETF kripto apa pun, sehingga sangat sulit bagi investor arus utama untuk mendapatkan eksposur terhadap cryptocurrency.