Arbitrum adalah salah satu solusi penskalaan untuk jaringan Ethereum yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan mengurangi biaya gas yang sering menjadi masalah dalam jaringan utama Ethereum. Dikembangkan oleh Offchain Labs, Arbitrum menggunakan teknologi Layer 2 untuk mengatasi beberapa keterbatasan yang ada pada Ethereum.
Cara Kerja Arbitrum
Arbitrum bekerja dengan cara menggabungkan beberapa transaksi di jaringan utama Ethereum (Layer 1) menjadi satu transaksi tunggal melalui sebuah proses yang disebut sebagai “rollup”. Teknologi ini disebut “Optimistic Rollup” karena diasumsikan bahwa transaksi yang di-rollup adalah valid dan tidak ada penipuan yang terjadi. Jika ada pihak yang meragukan validitas transaksi, mereka dapat memulai proses verifikasi untuk membuktikan ketidakbenaran.
Proses ini melibatkan beberapa langkah penting:
- Penggabungan Transaksi: Banyak transaksi yang terjadi di Layer 2 digabungkan menjadi satu transaksi tunggal yang kemudian dikirim ke Layer 1.
- Validasi Transaksi: Transaksi yang dikirim ke Layer 1 diasumsikan valid hingga ada yang membuktikan sebaliknya. Ini mengurangi beban komputasi dan biaya transaksi di jaringan utama.
- Proses Penyelesaian: Jika ada klaim penipuan, sistem akan melakukan proses verifikasi. Jika terbukti, transaksi tersebut akan dibatalkan dan pihak yang mengklaim mendapatkan reward.
Kelebihan Arbitrum
- Biaya Transaksi Rendah: Dengan menggabungkan beberapa transaksi menjadi satu, biaya gas dapat dikurangi secara signifikan dibandingkan dengan melakukan setiap transaksi di jaringan utama Ethereum.
- Kecepatan Transaksi Tinggi: Transaksi di Layer 2 dapat diproses lebih cepat karena tidak perlu menunggu konfirmasi di jaringan utama.
- Keamanan yang Kuat: Arbitrum menggunakan keamanan Ethereum sebagai dasar, sehingga tetap mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi.
- Interoperabilitas dengan Ethereum: Arbitrum sepenuhnya kompatibel dengan Ethereum, yang berarti aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang sudah ada dapat dengan mudah diintegrasikan tanpa perubahan signifikan pada kode mereka.
- Desentralisasi: Arbitrum tetap mempertahankan sifat desentralisasi dari blockchain dengan memastikan validitas transaksi melalui partisipasi pengguna dalam jaringan.
Kekurangan Arbitrum
- Kepercayaan pada Validator: Sistem Optimistic Rollup mengandalkan validator yang jujur untuk melaporkan transaksi yang salah. Jika validator tidak jujur, bisa saja ada transaksi yang tidak valid terlewat.
- Kompleksitas Teknologi: Bagi pengembang, teknologi Layer 2 seperti Arbitrum bisa jadi lebih kompleks untuk dipahami dan diimplementasikan dibandingkan dengan solusi langsung di Layer 1.
- Potensi Latensi Verifikasi: Dalam kasus klaim penipuan, proses verifikasi bisa memakan waktu, yang bisa menyebabkan penundaan dalam penyelesaian transaksi.
- Risiko Ekosistem: Meskipun Arbitrum menawarkan banyak manfaat, ketergantungan pada solusi Layer 2 bisa membawa risiko tambahan jika ada bug atau kerentanan yang belum ditemukan.
Kesimpulan cryptoiz
Arbitrum adalah solusi inovatif yang menawarkan peningkatan signifikan dalam hal kecepatan dan biaya transaksi di jaringan Ethereum. Dengan menggabungkan teknologi Optimistic Rollup, Arbitrum mampu mengurangi beban di Layer 1 dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Namun, seperti semua teknologi baru, ada kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum adopsi luas. Bagi pengguna dan pengembang yang mencari solusi untuk masalah penskalaan Ethereum, Arbitrum menawarkan opsi yang menarik dan potensial.