Saham terkenal sebagai aset high risk high return, mata uang kripto bahkan lebih berisiko tetapi juga bisa memberikan profit yang jumbo.
Salah satu penyebabnya yakni volatitas yang sangat tinggi, dan mata uang kripto terkenal dengan hal itu.
Namun, dalam lebih dari satu bulan terakhir volatilitas Bitcoin, mata uang kripto paling populer, justru lebih rendah ketimbang indeks S&P 500 dan Nasdaq di Wall Street. Artinya, jika dibandingkan dengan saham, investasi di bitcoin lebih aman. Kenaikan dan penurunannya tidak sebesar indeks S&P 500 dan Nasdaq.
CNBC International yang mengutip Kaiko melaporkan rata-rata 20 hari volatilitas Bitcoin sudah turun ke bawah kedua indeks tersebut, dan menjadi yang pertama sejak tahun 2020.
Kaiko juga melaporkan selisih volatilitas 30 hari dan 90 hari antara bitcoin dengan saham terus mengalami penyemprotan sejak pertengahan September lalu.
“Volatilitas Bitcoin sudah turun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir, sementara volatilitas saham berada di level terendah sejak Juli,” kata Clara Medalie, kepala riset di Kaiko kepada CNBC International, Sabtu (22/10/2022).
“Pasar saham tentunya mengalami volatilitas dalam beberapa bulan terakhir akibat tingginya inflasi, penguatan dolar AS. kenaikan suku bunga, perang Rusia-Ukraina dan krisis energi. Data menunjukkan pasar mata uang kripto saat ini kurang reaktif terhadap kondisi makro ketimbang di awal tahun, sementara pasar saham masih sangat sensitif,” tambahnya.