Arbitrum One, solusi layer-2 (L2) untuk Ethereum, telah mencapai tonggak sejarah dengan mencatat lebih dari 1 miliar transaksi sejak diluncurkan tiga tahun lalu. Sebanyak 20% dari aktivitas ini berasal dari sektor DeFi, menandakan pentingnya Arbitrum dalam mendukung aplikasi keuangan terdesentralisasi. Dengan biaya transaksi yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan Ethereum mainnet, Arbitrum telah menjadi salah satu jaringan L2 terdepan di ekosistem Ethereum. Prestasi ini juga menunjukkan kepercayaan komunitas terhadap solusi layer-2 untuk mempercepat adopsi blockchain.
Transaksi Arbitrum Tembus 1 Miliar
Arbitrum tercatat menembus transaksi di atas 1 miliar, di mana 17,71% di antaranya digunakan untuk aktivitas DeFi, berdasarkan data GrowThePie.
Sumber: Arbitum Baca juga: Apakah Etherium Sama Dengan Bitcoin ?
Arbitrum tidak hanya mencatat rekor 1 miliar transaksi, tetapi juga memimpin dalam hal Total Value Locked (TVL), sebuah indikator penting likuiditas dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi). Menurut data dari DefiLlama, TVL Arbitrum mencapai $2,5 miliar, menjadikannya solusi layer-2 dengan likuiditas terbesar, mengungguli pesaing seperti Base yang memiliki TVL $2,2 miliar.
Kendati demikian, meskipun Base unggul dalam jumlah transaksi harian, Arbitrum tetap bertahan di posisi kedua dalam metrik ini, menunjukkan daya tariknya yang kuat di kalangan pengguna DeFi. Dengan TVL yang lebih besar, Arbitrum menunjukkan stabilitas dan kepercayaan lebih tinggi dari para pengguna dan pengembang dalam hal likuiditas, terutama untuk aplikasi DeFi yang membutuhkan ekosistem finansial yang andal. Kombinasi antara tingginya transaksi dan TVL menunjukkan kekuatan Arbitrum dalam mengelola pertumbuhan volume aktivitas sekaligus menjaga likuiditas yang cukup besar, mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci di pasar layer-2 Ethereum.
Dengan peningkatan adopsi dan penggunaan yang stabil, Arbitrum terus menjadi pilihan utama bagi banyak proyek DeFi yang mencari biaya transaksi rendah dan kecepatan tinggi tanpa mengorbankan likuiditas, memperkuat posisinya dalam persaingan dengan solusi layer-2 lainnya.
Sumber: GrowThepie Baca juga: Deus X Capital Luncurkan Solstice Labs untuk Dorong Pertumbuhan DeFi Institusional
Peningkatan aktivitas jaringan Arbitrum mulai terlihat pada Agustus, ketika jumlah pengguna baru terus bertambah. Keberhasilan ini menjadi angin segar bagi Arbitrum yang sebelumnya mengalami periode penurunan harga dan metrik yang merosot pada pertengahan tahun 2024. Saat itu, hanya 0,47% dari alamat di jaringan Arbitrum yang menghasilkan keuntungan, sedangkan 96,78% di antaranya berada dalam kondisi rugi.
Tantangan dan Pemulihan Arbitrum
Meskipun Arbitrum sempat mengalami tantangan pada Juli, di mana performanya dianggap kurang dibandingkan dengan layer-2 (L2) lainnya, pencapaian 1 miliar transaksi menandakan pemulihan signifikan. Pada periode tersebut, sebagian besar alamat di jaringan mengalami kerugian, hanya 5.360 alamat yang mencatatkan keuntungan. Ini sempat menimbulkan pertanyaan mengenai reputasi Arbitrum.
Namun, seiring dengan peningkatan likuiditas dan bertambahnya aktivitas di jaringan, Arbitrum kembali menjadi salah satu pemain utama di ruang Ethereum L2. Dengan TVL yang mencapai $2,5 miliar, jaringan ini menunjukkan kekuatan dalam hal likuiditas dan adopsi. Selain itu, pencapaian ini menandai lingkungan yang lebih positif untuk ekosistem Arbitrum, didorong oleh pertumbuhan jumlah pengguna dan minat terhadap solusi L2 Ethereum yang terus meningkat.
Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, menekankan pentingnya standar desentralisasi yang lebih ketat untuk jaringan layer-2 (L2) di Ethereum. Pada September 2024, Buterin menyatakan bahwa hanya L2 yang mencapai “Stage 1” dalam desentralisasi yang akan mendapatkan dukungannya. Standar ini, yang difokuskan pada penerapan bukti validitas dan pengawasan multisig eksternal, dijadwalkan berlaku penuh pada 2025 untuk meningkatkan keamanan dan desentralisasi jaringan Ethereum L2.
Pernyataan Buterin ini menjadi sinyal bagi pengembang L2 untuk segera menyesuaikan diri sebelum akhir 2024. Langkah ini diperkirakan akan mempercepat adopsi desentralisasi di seluruh jaringan Ethereum L2, yang pada akhirnya menjadikan ekosistem Ethereum lebih aman dan terdesentralisasi.
Selain itu, pencapaian Arbitrum dengan 1 miliar transaksi menunjukkan bahwa jaringan ini tetap menjadi salah satu L2 paling berpengaruh, terutama dengan likuiditas yang kuat dan dukungan dari sektor DeFi. Meskipun sempat menghadapi tantangan, Arbitrum berhasil bangkit kembali dan mempertahankan posisinya di puncak ekosistem L2 Ethereum. Dengan standar baru desentralisasi yang diperkenalkan, masa depan Ethereum dan solusi L2-nya semakin menuju ke arah keamanan dan desentralisasi penuh.
Kesimpulan Cryptoiz
Arbitrum One terus memperkuat posisinya sebagai salah satu solusi layer-2 (L2) terkemuka di ekosistem Ethereum dengan mencapai tonggak sejarah 1 miliar transaksi. Sekitar 20% dari aktivitasnya berasal dari sektor DeFi, menjadikan Arbitrum sebagai pilihan utama bagi proyek-proyek DeFi berkat biaya transaksi yang rendah dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan Ethereum mainnet. Selain itu, dengan Total Value Locked (TVL) mencapai $2,5 miliar, Arbitrum memimpin dalam hal likuiditas di antara pesaingnya.
Meskipun sempat menghadapi tantangan pada pertengahan tahun 2024, Arbitrum telah pulih dengan cepat, berkat peningkatan aktivitas jaringan dan minat yang terus tumbuh dari pengguna. Pencapaian ini juga didukung oleh standar desentralisasi yang lebih ketat yang diusulkan oleh Vitalik Buterin, yang diharapkan akan mempercepat adopsi desentralisasi penuh di seluruh ekosistem Ethereum L2 pada 2025.