Belgia, selama masa kepresidenannya di Dewan Uni Eropa, menegaskan tekadnya untuk mendorong inisiatif blockchain Eropa yang ambisius. Menteri Digital Belgia, Mathieu Michel, telah membagikan visinya untuk membentuk infrastruktur digital Eropa yang bersatu, dengan menggunakan teknologi blockchain sebagai fondasinya. Artikel ini akan membahas rencana besar Belgia, yaitu European Blockchain Services Infrastructure (EBSI) initiative, yang bertujuan menggiring dukungan politik dari negara-negara anggota.
EBSI, yang dimulai pada tahun 2018 sebagai proyek teknis, menjadi pusat perhatian dalam visi Michel. Selama enam bulan kepresidenan Belgia di Dewan Uni Eropa, Michel bertekad untuk meningkatkan dukungan politik dan melibatkan lebih banyak negara anggota dalam proyek ini. Saat ini, delapan negara telah menyatakan dukungan mereka, dan Belgia berencana mengajak negara-negara lain untuk terlibat atau menggunakan proyek ini untuk aplikasi mereka Michel meyakini bahwa aplikasi teknologi kecerdasan buatan dan blockchain dapat menjadi kunci dalam pencapaian kedaulatan digital Uni Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, UE telah memperkenalkan regulasi progresif terkait dengan berbagai aspek teknologi, mulai dari kripto hingga kecerdasan buatan. Sekarang, fokusnya beralih untuk mengoptimalkan inovasi digital dengan menggunakan blockchain sebagai solusi untuk mencapai interoperabilitas aplikasi lintas negara EBSI, sebagai infrastruktur blockchain bersama, menawarkan cara bagi negara-negara anggota untuk menyimpan catatan penting seperti surat izin mengemudi dan sertifikat properti. Michel menekankan pentingnya interoperabilitas, di mana aplikasi yang dibangun di atas EBSI dapat beroperasi lintas batas negara. Ini dianggap sebagai solusi untuk menghindari terbentuknya “silo data” yang dapat membatasi akses dan pertukaran informasi antar negara Meskipun menghadapi tantangan dari beberapa pihak yang khawatir akan implikasi privasi, Michel memastikan bahwa infrastruktur blockchain yang diusungnya tidak akan mengumpulkan data baru dari warga. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai pergeseran paradigma dalam cara pemerintah menyajikan dan mengelola data yang sudah ada Michel berpendapat bahwa Eropa harus mencoba menjadi pionir dalam penerapan teknologi blockchain. Meskipun tidak ada kewajiban untuk menggunakan blockchain, Michel berpendapat bahwa jika Eropa tidak mencoba menjadi yang pertama, maka bisa dianggap sudah terlambat. Dalam menghadapi persaingan global, Michel mengajak Eropa untuk memimpin dalam pengembangan dan penerapan teknologi blockchain Dengan kepresidenannya di Dewan Uni Eropa, Belgia berkomitmen untuk memajukan rencana besar EBSI, menjadikannya langkah penting menuju kedaulatan digital Eropa. Dengan fokus pada interoperabilitas dan privasi, Belgia berharap dapat membuka jalan bagi negara-negara anggota lainnya untuk terlibat dalam revolusi blockchain yang diusungnya.