Bank Sentral Rusia pada 1 Februari bulan lalu, melaporkan jumlah uang beredar negara itu adalah 65,3 triliun rubel jika di konversikan ke USD sekitar US$ 629 miliar dengan penurunan baru-baru ini terhadap dolar AS.
Menurut data dari CoinMarketCap, kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) mengalami lonjakkan sekitar US$ 780 miliar pada hari Senin kemarin meningkat sekitar 5,7% selama 24 jam terakhir.
Pada saat publikasi 1 Februari yang lalu, menurut Bank Sentral Rusia Kapitalisasi pasar Bitcoin telah melampaui mata uang rubel Rusia setelah harga Bitcoin naik lebih dari US$ 41.000 pada hari Senin kemarin.
Pembalikan harga itu kemungkinan terjadi karena mata uang rubel Rusia mengalami inflasi di tengah sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai tanggapan atas invasi negara itu ke Ukraina.
Reuters melaporkan, Bank Sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya dari 9,5% menjadi 20% pada hari Senin dan Komisi Eropa telah mengumumkan rencana untuk menghapus bank-bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT.
Sebaliknya, banyak penduduk Rusia dan Ukraina tampaknya telah mendorong aktivitas perdagangan di bursa, mungkin karena kekhawatiran tentang stabilitas mata uang fiat dari masing-masing negara dan menggunakan crypto sebagai sarana untuk donasi yang bertujuan sebagai keberpihakkan kepada Ukraina.
Di saat para pasukan Rusia melancarkan serangannya terhadap Ukraina, pertukaran crypto yang berbasis di Ukraina Kuna memiliki sekitar US$ 4,4 juta total volume perdagangan dari semua token selama kurang lebih sekiatar 24 jam, dilaporkan oleh Cointelegraph pada 24 Februari kemarin.
Pembalikan terbaru terjadi lebih dari satu tahun setelah harga BTC melonjak ke level tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar US$ 48.200 menyusul berita mengenai Tesla telah membeli aset crypto sebesar US$ 1,5 miliar pada Minggu pertama di bulan Februari.