https://www.youtube.com/watch?v=Eoum0Q23rIo&feature=youtu.be
Untuk mendapatkan hasil maksimal, tentunya diperlukan strategi yang dapat membantu trader dalam hal jual beli. untuk itu, salah satu indikator yang sering digunakan adalah RSI (Relative Strength Index). Secara umum, tujuan RSI paling sering digunakan untuk menunjukkan kondisi Overbought ( titik jenuh pembelian ) dan Oversold ( titik jenuh penjualan ) atau sebuah kejenuhan pasar
Penggunaan indikator ini sebagai salah satu strategi harian yang fokus pada overbought dan oversold. Kebanyakan trader baru sering terjebak diharga pembelian tinggi, kemudian menyesal dikemudian hari. Untuk mengantisipasi ini, diperlukan kecermatan dalam membaca situasi, tren market dan berita yang berkaitan. Membeli aset dibutuhkan kesabaran, menunggu waktu oversold dan mendapatkan harga terendah.
Cara Membaca Indikator RSI
Teknikal analisis ini merupakan indikator yang banyak digunakan pedagang, baik trading saham, forex maupun cryptocurrency. Pada umumnya pedagang menunggu waktu yang tepat untuk membeli dan menjual aset ketika osilator mencapai angka tertentu. Dimana osilator akan menunjukkan pasar overbought ketika nilai RSI diatas 70. Dan menanti oversold ketika RSI berada dibawah 30. Kedua nilai ini merupakan standar baku untuk menerapkan RSI, atau kondisi pasar normal tanpa gejolak.
Contoh gambar diatas menjelaskan bagaimana cara membaca indikator RSI dari pergerakan pasar. Umumnya, indikator RSI saham berada diambang 30-70 dianggap pasar normal. Tetapi tehnik ini bukan merupakan setting indikator RSI terbaik. Sebaiknya tunggu nilai oversold terendah antara 17-20 dan overbought antara 75-78, candlestick 30 menit
baca juga cara menggunakan indicator MACD disini
Walaupun beberapa trader dan analis ada yang memilih angka ekstrim, atau deep poin yang jarang terjadi. Menjual aset diatas nilai RSI 80, dan membeli aset ketika nilai RSI mencapai dibawah 20. Tetapi perlu diketahui, kelemahan indikator RSI terletak pada pergerakan tiba-tiba dan drastis. Sehingga menyebabkan lonjakan harga berulang-ulang, sangat rentan untuk mendapatkan harga yang ditargetkan.
Cara membaca indikator RSI ini paling sering melewati nilai yang ditentukan. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk menggabungkannya dengan indikator lain seperti Bollinger Band, MACD dan Stochastic. Mengidentifikasi aset yang overbought atau oversold merupakan bagian penting untuk membangun entri perdagangan yang baik. Ada beberapa kombinasi indikator trading yang dapat digunakan. Yang paling umum untuk kondisi overbought atau oversold adalah menggabungkan indikator RSI dan Stochastic.