Hallo cryptoiz indonesia , masih banyak para trader pemula hanya mengandalkan felling dan asal tebak dalam melakukan trading.
sekarang kita akan belajar menggunakan analisis teknikal membantu memprediksi pergerakan harga suatu koin, apakah nantinya akan naik atau malah turun. kali ini kita akan mencoba mengenal analisis Relative Strength Index (RSI) atau disingkat menjadi RSI.
Apa Itu Relative Strength Index (RSI)?
Relative Strength Index adalah sebuah indikator yang biasa digunakan oleh trader forex atau Trader. Ada banyak trader yang mengandalkan analisis teknikal menggunakan indikator ini untuk mengetahui apakah harga cryptocurrency sudah masuk tahap overbought ( titik jenuh pembelian ) atau oversold ( titik jenuh penjualan ).
Cara mengetahui apakah harga sudah bergerak masuk di level oversold atau overbought cukup mudah. Pada jendela berwarna pink indikator RSI, Anda bisa melihat ada dua garis yang berada di bagian atas dan bawah.
Penggunaan indikator RSI sebagai salah satu strategi harian yang fokus pada overbought dan oversold . Kebanyakan trader baru sering terjebak diharga pembelian tinggi, kemudian menyesal dikemudian hari. Untuk mengantisipasi ini, diperlukan kecermatan dalam membaca situasi, tren market dan berita. Membeli aset dibutuhkan kesabaran, menunggu waktu oversold dan mendapatkan harga terendah.
Cara Membaca Indikator RSI
Pada umumnya pedagang menunggu waktu yang tepat untuk membeli dan menjual aset ketika mencapai angka tertentu. Dimana pasar akan menunjukkan overbought ketika nilai RSI diatas 70. Dan Membeli lagi ketika oversold RSI berada dibawah 30. Kedua nilai ini merupakan standar baku untuk menerapkan RSI, atau kondisi pasar normal tanpa gejolak.
Contoh gambar diatas menjelaskan bagaimana cara membaca indikator RSI dari pergerakan pasar. Umumnya, indikator RSI saham berada diambang 30-70 dianggap pasar normal. Tetapi tehnik ini bukan merupakan setting indikator RSI terbaik. Sebaiknya tunggu nilai oversold terendah antara 17-20 dan overbought antara 75-78, candlestick 30 menit