Cardano Foundation baru-baru ini mengatakan telah melipat gandakan sejumlah hadiah yang ditawarkan kepada peretas dan bounty hunters yang mengidentifikasi bug atau kerentanan dalam blockchain Cardano.
Cardano mempromosikan program ini bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga bisnis dan para pelanggannya merasa aman.
Periode program ini akan berjalan selama dalam kurun waktu enam minggu yang berlangsung hingga 25 Maret 2022 mendatang.
Cardano baru-baru ini mengumumkan dimulainya promosi yang akan melipat gandakan nilai hadiah yang diberikan kepada bounty hunters yang menemukan kerentanan dalam ekosistem Cardano.
Lingkup Program Hadiah Cardano Foundation
Mulai dari 14 Februari lalu, para peretas dan pemburu hadiah yang dapat mengidentifikasi kerentanan yang sangat kritis di jaringan Cardano Node akan dibayar maksimum sebesar US$ 20.000 (Rp. 286 juta).
Jumlah nilai hadiah terendah yang akan diberikan kepada peretas yang dapat menemukan bug atau kerentanan paling ringan dalam Cardano node senilai US$ 800 (Rp. 11 juta).
Di sisi lain untuk para pemburu hadiah yang menemukan kerentanan sangat berbahaya di Cardano Wallet, akan mendapatkan hadiah maksimum senilai US$ 15.000 (Rp. 215 juta).
Sementara tawar lain bagi para peretas yang menemukan kerentanan paling ringan dalam jaringan Cardano wallet akan diberikan hadiah minimum senilai US$ 600 (Rp. 8,6 juta).
Dalam sebuah pernyataannya Cardano Foundation mengatakan:
Melalui program bug bounty Public ini, kami berupaya untuk memperkuat merek Cardano yang mencakup item-item penting untuk mengakses dan mengelola aset kripto yang dikeluarkan oleh blockchain Cardano.
Sementara itu, pernyataan tersebut mengklarifikasi bahwa, ruang lingkup program bug bounty tidak akan menyertakan UI atau bug fungsionalitas secara umum.
Namun dalam tujuan ini akan mencakup bug atau kerentanan yang mengarah pada kebocoran informasi sensitif, layanan crash, serta serangan yang membahayakan atau merusak kualitas jaringan blockchain Cardano, tambahnya.
Selain itu Cardano Foundation meminta kepada para peretas untuk menjangkau area atau titik yang dapat dilihat sebagai kerentanan yang dapat dieksploitasi, sehingga pengaturannya dapat dibuat berdasarkan masing-masing kasusnya.