Harga Bitcoin turun ke level Rp 94.360.000, tetapi rencana strategis untuk cadangan Bitcoin di Amerika Serikat diperkirakan akan mendorong adopsi lebih cepat dibandingkan peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) tahun 2024, menurut penelitian dari CoinShares dalam sebuah posting blog pada 10 Januari.
Pada tahun 2024, anggota parlemen AS mengusulkan Bitcoin Act, sebuah rancangan undang-undang yang mengarahkan Departemen Keuangan AS untuk membangun cadangan strategis Bitcoin dengan membeli 1 juta BTC selama lima tahun. Presiden terpilih Donald Trump mendukung rencana ini, meskipun undang-undang tersebut belum disahkan.
Kami percaya bahwa pemberlakuan Bitcoin Act di Amerika Serikat akan memiliki dampak jangka panjang yang lebih besar pada Bitcoin dibandingkan peluncuran ETF, ujar CoinShares.
CoinShares juga mengungkapkan bahwa banyak institusi keuangan masih menghadapi kendala dalam mengadopsi Bitcoin sebagai kelas aset utama. Penelitiannya menunjukkan bahwa “kredibilitas” Bitcoin tetap menjadi salah satu penghalang utama adopsi oleh investor institusional.
Apabila Bitcoin Act disahkan, langkah ini dinilai dapat secara signifikan mengurangi stigma yang dihadapi oleh investor institusional dengan memberikan dukungan eksplisit dari pemerintah terbesar di dunia terhadap Bitcoin, menurut CoinShares.
Sumber: Sygnum Bank
Diperkenalkan pada bulan Juli oleh Senator AS Cynthia Loomis, Undang-Undang Bitcoin telah mendapatkan daya tarik sejak pemilu AS pada bulan November, di mana anggota partai politik Republik Trump memperoleh kendali atas Senat.
Beberapa negara bagian AS termasuk New Hampshire dan North Dakota juga mengajukan rancangan undang-undang untuk membuat cadangan BTC.
RUU yang diusulkan mengikuti persetujuan regulator AS pada Januari 2024 atas hampir selusin ETF BTC spot. Dana tersebut menembus $100 miliar dalam aset bersih untuk pertama kalinya pada bulan November, menurut data dari Bloomberg Intelligence.
Analis kripto dari Steno Research memprediksi bahwa ETF Bitcoin akan mencatat arus masuk bersih tambahan sebesar $48 miliar pada tahun 2025.
Lonjakan arus masuk institusional ini dapat memicu demand shock positif untuk Bitcoin, yang berpotensi mendongkrak harga BTC secara signifikan, ungkap manajer aset dari Sygnum Bank pada Desember lalu.
Pengesahan Bitcoin Act diperkirakan akan mempercepat tren ini, dengan Adam Back, salah satu pendiri dan CEO Blockstream, memperkirakan bahwa langkah tersebut dapat mendorong harga Bitcoin spot melewati $1 juta per koin.
Sumber: Adam Back
Jika langkah ini diikuti oleh inisiatif serupa dari pemerintah lainnya, dampaknya dapat memicu arus modal yang jauh lebih besar ke Bitcoin dalam beberapa tahun mendatang, tambah CoinShares dalam analisanya.
Kesimpulan Cryptoiz
Rencana strategis Amerika Serikat untuk membangun cadangan Bitcoin melalui pengesahan Bitcoin Act diperkirakan akan menjadi katalis besar bagi adopsi dan kredibilitas Bitcoin sebagai aset global. Langkah ini dinilai memiliki potensi dampak jangka panjang yang lebih besar dibandingkan peluncuran ETF Bitcoin. Selain itu, pengurangan stigma institusional terhadap Bitcoin melalui dukungan eksplisit pemerintah AS dapat membuka peluang investasi lebih luas dari institusi besar.
Tren ini juga didukung oleh lonjakan arus masuk institusional ke ETF Bitcoin, yang diprediksi mencapai tambahan $48 miliar pada 2025. Bahkan, pengesahan Bitcoin Act dapat mempercepat kenaikan harga Bitcoin, dengan estimasi bahwa BTC dapat menembus harga $1 juta per koin dalam beberapa tahun ke depan, terutama jika langkah ini diikuti oleh pemerintah negara lain.
Adopsi Bitcoin secara global tampaknya akan memasuki fase baru yang lebih matang, didorong oleh regulasi, dukungan institusional, dan inovasi pasar yang terus berkembang.
