Menurut laporan Bangkok Post pada hari Senin, departemen akan menerapkan sistem untuk membuat pengumpulan tanda terima pajak lebih efisien daripada menaikkan pajak.
Departemen Cukai Thailand berharap integrasi sistem blockchain dapat membantu meningkatkan pendapatan dan membantu pemulihan ekonomi negara.
Departemen Cukai, yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan negara, bertanggung jawab atas pajak; atas penjualan barang dan komoditas tertentu yang diproduksi atau dijual di negara tersebut.
Lavaron Sangsnit, direktur jenderal departemen, mengatakan menaikkan pajak yang ada akan berisiko menghambat pemulihan ekonomi Thailand; jadi departemen mencari cara berbeda untuk memenuhi target pajak kementerian keuangan.
Teknologi blockchain akan digunakan untuk tujuan pengumpulan pendapatan pajak untuk tahun fiskal 2021, katanya.
Dua badan pajak negara lainnya, Departemen Pendapatan dan Departemen Bea Cukai, juga akan mulai meluncurkan sistem blockchain dalam operasi mereka, menurut laporan itu.
Lavaron mengatakan penggelapan pajak akan jauh lebih sulit dengan integrasi blockchain; karena tiga departemen akan dapat berkoordinasi saat melakukan audit pajak.
Tahun lalu, Departemen Cukai mulai mengembangkan sistem berbasis blockchain untuk menilai pengembalian pajak ekspor minyak karena besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh industri. Sistem itu diharapkan bisa diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan, menurut kepala departemen.
