El Salvador membeli 11 Bitcoin hanya sehari setelah mencapai kesepakatan pinjaman IMF senilai $1,4 juta yang menyerukan pengurangan keterlibatan sektor publik dalam kegiatan ekonomi terkait Bitcoin.
El Salvador kembali membuat langkah berani di tengah sorotan global. Hanya sehari setelah mencapai kesepakatan senilai $1,4 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF), negara tersebut dilaporkan menambahkan Bitcoin senilai $1 juta ke dalam cadangan nasionalnya.
Melalui pengumuman resmi dari Kantor Bitcoin Nasional El Salvador, yang disampaikan melalui postingan di platform X pada 19 Desember, disebutkan bahwa lebih dari $1 juta Bitcoin telah ditransfer ke Cadangan Bitcoin Strategis negara tersebut. Berdasarkan informasi yang tersedia di situs resmi mereka, jumlah tersebut setara dengan tambahan 11 BTC ke dalam portofolio cadangan negara.
Kesepakatan dengan IMF: Batasan Tapi Tetap Borong BTC
Kesepakatan El Salvador dengan IMF mencakup sejumlah batasan terkait penggunaan mata uang kripto. Meski begitu, langkah negara tersebut menambah kepemilikan Bitcoin hanya sehari setelah kesepakatan tersebut ditandatangani menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat keuangan global. Sebagian besar analis melihat ini sebagai sinyal bahwa El Salvador tidak akan mundur dari strategi pro-Bitcoin yang dipelopori oleh Presiden Nayib Bukele sejak 2021.
Langkah Berisiko atau Strategi Jitu?
El Salvador sebelumnya menjadi sorotan dunia internasional setelah menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Meskipun kebijakan tersebut menuai kritik dari lembaga keuangan tradisional, negara tersebut tetap konsisten dalam menambah cadangan Bitcoinnya, terutama saat harga pasar kripto mengalami penurunan.
Dalam konteks kesepakatan dengan IMF, langkah ini dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk menjaga otonomi keuangan di tengah pengawasan ketat lembaga keuangan internasional. Para pengamat menilai bahwa langkah ini merupakan sinyal bahwa El Salvador tetap memegang kendali atas kebijakan keuangannya, terlepas dari intervensi eksternal.
Apakah Ini Bagian dari Strategi Jangka Panjang?
Banyak analis kripto meyakini bahwa langkah El Salvador bukan sekadar aksi spontan. Penambahan 11 BTC dapat menjadi bagian dari strategi akumulasi jangka panjang yang bertujuan untuk memanfaatkan siklus pasar kripto. Dengan volatilitas harga Bitcoin, negara tersebut mungkin bertaruh pada potensi apresiasi harga BTC dalam jangka panjang, yang pada akhirnya dapat memperkuat neraca keuangan nasional.
Langkah ini juga dipandang sebagai sinyal bagi negara-negara lain yang mempertimbangkan untuk mengikuti jejak El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin sebagai aset strategis nasional.
El Salvador sekali lagi menunjukkan bahwa mereka tetap berkomitmen pada visinya menjadikan Bitcoin sebagai pilar utama kebijakan keuangan nasionalnya. Meskipun ada batasan yang diberlakukan oleh IMF, keputusan untuk membeli Bitcoin setelah kesepakatan tersebut menegaskan bahwa El Salvador belum meninggalkan pendekatan inovatifnya.
Apakah ini langkah yang cerdas atau keputusan berisiko tinggi? Hanya waktu yang akan membuktikan apakah langkah ini akan memberikan keuntungan besar bagi perekonomian El Salvador atau malah membebani negara tersebut dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh volatilitas pasar kripto.
Sumber: Address
Langkah ini menghentikan tren penambahan satu Bitcoin per hari yang telah berlangsung lama, yang diumumkan oleh Presiden Nayib Bukele pada November 2022 dan menjadikan kepemilikan negara tersebut menjadi 5.980,77 BTC, yang bernilai sekitar $580 juta, dengan BTC diperdagangkan pada sekitar $97.000.
Direktur Kantor Bitcoin Nasional, Stacy Herbert, mengungkapkan melalui postingan di platform X pada 19 Desember bahwa El Salvador “akan terus membeli Bitcoin, dan mungkin dengan kecepatan yang lebih agresif.
Pada tanggal 18 Desember, pemerintah Bukele mencapai kesepakatan pembiayaan dengan IMF, yang meminta pemerintah negara tersebut untuk menghentikan beberapa transaksi Bitcoin untuk menerima $1,4 miliar dari pemberi pinjaman global selama 40 bulan ke depan.
IMF menyatakan bahwa, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, aktivitas, transaksi, dan pembelian Bitcoin yang dilakukan oleh pemerintah El Salvador akan dikenakan pembatasan.
Negara tersebut juga sepakat untuk menjadikan penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta bersifat sukarela, mengizinkan pajak hanya dibayarkan dalam dolar AS, dan menghentikan keterlibatan pemerintah dalam dompet kripto Chivo.
Seorang juru bicara Kantor Bitcoin mengatakan kepada Cointelegraph pada saat itu bahwa pihaknya akan terus membeli satu Bitcoin sehari (bahkan mungkin lebih banyak di masa mendatang), dan kami tidak akan menjual kepemilikan kami saat ini dan menambahkan bahwa Bitcoin terus menjadi strategi utama kami.
El Salvador adalah negara pertama yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada September 2021, dan Herbert mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak akan berubah.
Ia mengungkapkan bahwa dompet Chivo yang dikelola pemerintah akan dijual atau dihentikan operasinya, sementara dompet Bitcoin dari sektor swasta diharapkan tetap melayani masyarakat El Salvador.
Kesepakatan dengan negara tersebut masih memerlukan persetujuan dari Dewan Eksekutif IMF. Jika disetujui, kesepakatan ini akan mengakhiri empat tahun negosiasi yang penuh ketegangan akibat kebijakan pro-Bitcoin yang dipelopori oleh Presiden Bukele, yang menurut IMF, berisiko terhadap stabilitas ekonomi negara tersebut.
Kesimpulan Cryptoiz
El Salvador kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam adopsi Bitcoin sebagai bagian dari kebijakan keuangan nasional. Terlepas dari tekanan dan pembatasan yang diberlakukan IMF dalam kesepakatan pembiayaan senilai $1,4 miliar, negara ini tetap menunjukkan keberanian dengan membeli 11 BTC senilai $1 juta hanya sehari setelah kesepakatan tersebut.
Langkah ini memperkuat komitmen El Salvador terhadap strategi akumulasi Bitcoin jangka panjang, meskipun IMF telah menetapkan batasan terhadap aktivitas kripto pemerintah. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa El Salvador tidak akan menyerahkan kontrol penuh atas kebijakan keuangannya kepada lembaga internasional.
Penambahan 11 BTC ini sekaligus mengakhiri kebijakan pembelian satu Bitcoin per hari yang diumumkan Presiden Nayib Bukele pada 2022. Total kepemilikan Bitcoin El Salvador kini mencapai 5.980,77 BTC dengan nilai pasar sekitar $580 juta, berdasarkan harga BTC terbaru.
Meskipun IMF telah meminta pengurangan peran pemerintah dalam aktivitas terkait Bitcoin, El Salvador memilih jalur sebaliknya. Penutupan atau penjualan dompet Chivo dan pengalihan layanan dompet ke sektor swasta mencerminkan kesepakatan ini. Namun, para analis mencatat bahwa langkah membeli Bitcoin tambahan dengan kecepatan yang lebih tinggi bisa menjadi sinyal perlawanan terhadap pembatasan IMF. Keputusan El Salvador membeli Bitcoin di tengah pengawasan ketat IMF mengundang perdebatan. Beberapa pihak menganggap ini sebagai langkah strategis untuk mempertahankan otonomi keuangan dan memanfaatkan potensi kenaikan harga Bitcoin di masa depan. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa volatilitas harga BTC dapat berdampak negatif pada stabilitas keuangan nasional.