VanEck kembali menjadi sorotan dengan pengajuan amendemen kelima untuk dokumen S-1 terkait ETF Bitcoin spot AS, sebagaimana dilaporkan oleh analis Bloomberg Intelligence James Seyffart di platform X (sebelumnya Twitter). Langkah terbaru ini menandakan komitmen kuat perusahaan untuk meluncurkan produk keuangan yang sangat diantisipasi tersebut, meskipun mengalami tantangan dan penundaan selama bertahun-tahun.
Tidak hanya VanEck, raksasa manajemen aset BlackRock dan perusahaan berorientasi kripto Bitwise juga telah mengajukan amendemen S-1 kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk ETF Bitcoin spot masing-masing. Dorongan bersama oleh pemimpin industri ini menegaskan minat dan ketekunan yang semakin tumbuh di sektor investasi kripto.
Amendemen-amendemen ini menunjukkan adanya dialog aktif antara penerbit ETF dan SEC. Seyffart baru-baru ini mencatat di platform X bahwa SEC sedang membimbing beberapa pihak yang mengajukan permohonan dengan cara yang serupa, menunjukkan upaya kolaboratif untuk mengatasi kekhawatiran regulasi. Amendemen yang terus-menerus dan keterlibatan menunjukkan kemungkinan pendekatan resolusi yang dapat membuka jalan bagi ETF Bitcoin spot pertama di AS.
Dalam pengajuan terbarunya, BlackRock telah memasukkan bahasa tambahan yang difokuskan pada pemantauan pergerakan harga yang tidak biasa dan penguatan langkah-langkah anti-pencucian uang. Pembaruan ini, bersama dengan pernyataan yang diaudit dari PricewaterhouseCoopers, mencerminkan fokus yang ditingkatkan pada kepatuhan dan keamanan. Pengajuan ini menekankan kerja sama hanya dengan penyedia layanan pihak ketiga yang telah diuji secara menyeluruh, memastikan proses KYC yang kuat.
Pasar kripto memberikan tanggapan positif terhadap perkembangan ini. Harga Bitcoin telah melonjak sebanyak 23,92% dalam sebulan terakhir, diperdagangkan pada $43.678, menurut CoinStats.
Kenaikan nilai ini memicu spekulasi bahwa SEC mungkin bersiap untuk menyetujui ETF Bitcoin spot, yang dapat memiliki dampak signifikan pada pasar kripto.
