Binance Live – We live everyday, dont forget follow us Click Here

Fakta Doge Coin, Kaya Karena Mainan!

Fakta Doge Coin, Kaya Karena Mainan!

Perkembangan mata uang kripto dewasa ini semakin berkembang pesat. Ada banyak koin yang menawarkan investasi atau trading yang cukup menarik, salah satunya Dogecoin.

Cryptocurrency yang ditemukan oleh insinyur perangkat lunak Billy Markus, yang memutuskan untuk membuat sistem pembayaran yang bebas dari biaya perbankan tradisional. Dogecoin menampilkan wajah anjing Shiba Inu dari meme “Doge” sebagai logo dan namanya. 

Doge koin diperkenalkan pada 6 Desember 2013 dan dengan cepat mengembangkan komunitas online-nya sendiri, Dogecoin menjadi koin dengan kapitalisasi pasar terbesar ke empat di seluruh dunia. Di sisi lain, kapitalisasi pasar Dogecoin juga terus mengejar total kapitalisasi pasar Binance Coin di posisi US$97,9 miliar.

Meski tidak setenar mata uang Bitcoin, Dogecoin dianggap sebagai salah satu mata uang yang memiliki komunitas paling solid di dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, mengumpulkan sejumlah fakta penting terkait Dogecoin:

1. Sejarah dan logo unik Dogecoin
Apa sih Dogecoin dan apa bedanya dengan uang kripto lainnya? Seperti dibahas oleh Investopedia, Dogecoin adalah cryptocurrency yang open source. Dogecoin diinisiasi tahun 2013 oleh Jackson Palmer dan Billy Markus.

Dogecoin punya logo yang unik. Uang kripto ini memakai logo anjing ras Jepang, Shiba Inu. Ini adalah anjing yang menjadi meme populer. Anda pasti familiar kalau melihat gambar anjingnya. Memang itu adalah foto anjing meme yang sengaja dijadikan logo uang kripto.

2. Awalnya cuma bercanda
Ternyata, Dogecoin awalnya adalah bercandaan sarkastis terhadap uang kripto. Jackson Palmer saat itu adalah Product Manager Adobe Inc di Sydney, Australia. Dia awalnya bercanda untuk menyindir kehebohan uang kripto saat itu. Setelah direspons positif, Palmer membeli domain dogecoin.com.

Sementara itu Billy Markus adalah developer software di IBM, Portland, Amerika. Dia ingin membuat uang digital, tapi kesulitan melakukan promosi. Billy lalu mengontak Palmer dan membuat software di balik Dogecoin.

3. Kebangkitan Dogecoin
Markus membuat coding dari Litecoin, lalu Dogecoin diluncurkan pada 6 Desember 2013. Nilainya naik 300% dalam 2 minggu, akibat China melarang bank investasi di uang kripto.

Komunitasnya tumbuh dan Dogecoin menjadi semacam Bitcoin dalam versi yang lebih ramah konsumen. Pada Januari 2014, Dogecoin menyumbang 27 juta Dogecoin setara USD 30 ribu untuk mendanai timnas kereta luncur Jamaika ke Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia.

Pada Maret 2014, Dogecoin menyumbang setara USD 11.000 untuk membangun sumur di Kenya dan menjadi sponsor pebalap NASCAR Josh Wise senilai USD 55 ribu.

Baca juga:
Elon Musk Mau Bawa Dogecoin ke Bulan, April Mop Bukan Ya?
4. Kontroversi dan masalah Dogecoin
Dogecoin dapat nama buruk ketika salah seorang anggota komunitasnya Alex Green alias Ryan Kennedy membuat ulah dengan hidup mewah menghamburkan Dogecoin dan penukaran yang disebut Moolah. Belakangan diketahui uangnya dipakai untuk beli Bitcoin dan Kennedy terjerat kasus pemerkosaan tahun 2016.

Pada 2017-2018 terjadi yang disebut Crypto Bubble. Semua mata uang kripto nilainya jatuh termasuk Dogecoin. Pada puncaknya, Dogecoin pernah dijual 18 sen dollar dan nilai pasar USD 2 miliar.

5. Dogecoin semakin populer
Dogecoin kembali bangkit pada pertengahan 2019 dengan terdaftar di penukaran kripto Binance. Dogecoin juga bertahan karena didukung oleh komunitas yang loyak menggunakannya untuk uang digital terkait tip untuk konten media sosial.

Kapitalisasi pasarnya pada 21 Desember 2020 mencapai USD 611 juta. Tweet dari Elon Musk, membantu Dogecoin kembali populer.

Pada 15 April 2021, kapitalisasi pasar Dogecoin sekarang lebih dari USD 17 miliar. Berdasarkan CoinDesk dalam sehari harga Dogecoin diperdagangkan menjadi USD 0,13 atau Rp 1.898.

Disclaimer : Every investment decision is in the hands of the reader. Study and analyze before buying and selling Crypto. cryptoizresearch.com is not responsible for profits and losses arising from investment decisions.

Related News