Likuidasi kripto tembus $1 miliar dalam 24 jam karena pasar kaget setelah rally 30 hari terakhir. Analis prediksi penurunan ini cuma sementara, didorong aksi jual panik akibat pasar ‘gak siap’ nerima kabar buruk, menurut Pav Hundal dari Swyftx.
Analis mengatakan Kecemasan jangka pendek
Ini bukan awal dari perayaan Natal yang kami harapkan. Namun, ini tampak seperti kecemasan jangka pendek kata Hundal, Pada 19 Desember, sekitar $1,02 miliar dilikuidasi dari pasar kripto dalam waktu 24 jam, yang mana sekitar $856,66 juta adalah posisi panjang.
Sumber: CoinGlass
Selama 24 jam terakhir, Bitcoin mengalami penurunan sebesar 3,36%, turun ke level Rp 97.184.000 dan kembali melewati batas psikologis $100.000. Pada saat publikasi, harga Bitcoin berada di kisaran $97.350, menurut data CoinMarketCap. Penurunan ini terjadi seiring dengan likuidasi besar-besaran di pasar kripto yang mencapai lebih dari $1 miliar, memicu kekhawatiran di kalangan pedagang yang sebelumnya optimis dengan momentum pasar selama 30 hari terakhir.
Sumber: CoinMarketCap
Baca juga : Donald Trump Dukung Penuh Industri Kripto
Ini bukan pertama kalinya bulan ini penurunan Bitcoin di bawah $100.000 telah menghapus sejumlah besar posisi panjang.
Pasar kripto kembali terguncang! Pada 10 Desember, likuidasi besar-besaran senilai lebih dari $1,7 miliar terjadi hanya dalam waktu 24 jam. Ini merupakan likuidasi posisi leverage terbesar di siklus ini, menurut data dari CoinGlass.
Hanya beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada 5 Desember, harga Bitcoin anjlok 5,47% hingga turun di bawah $93.000, menghapus lebih dari $300 juta hanya dalam hitungan menit. Aksi jual dadakan ini mengejutkan pasar, terutama setelah periode bullish selama sebulan terakhir.
Likuidasi besar ini menunjukkan betapa rapuhnya sentimen pasar saat ini. Para pedagang yang sebelumnya optimis, kini terpaksa menghadapi kenyataan pahit dari volatilitas kripto yang tak terduga. Analis menyebutkan bahwa aksi jual tak pandang bulu ini dipicu oleh berita buruk yang membuat pasar tidak siap menghadapinya.
Likuidasi besar-besaran di pasar kripto menuai beragam pandangan dari para analis. Fred Krueger menyebut leverage sebagai penyebab utama kekacauan dalam perdagangan Bitcoin. Namun, beberapa analis tetap optimis. Pav Hundal percaya Santa rally masih mungkin terjadi, sementara Jamie Coutts melihat peluang beli di tengah kemerosotan.
Caleb Franzen menilai volatilitas sebagai bagian normal dari bull run. Dia mencatat bahwa selama 16 bulan terakhir, ada 9 kali koreksi Bitcoin yang semuanya diikuti oleh titik tertinggi baru. Franzen pun mengingatkan para pedagang untuk kencangkan sabuk pengaman menghadapi pergerakan pasar yang liar.
Pasar Bersiap Hadapi Dampak Ekspektasi terhadap Trump
ementara itu, Hundal mengatakan dia sekarang memperkirakan pasar kripto akan memperhitungkan ekspektasinya terhadap pemerintahan Trump mulai sekarang.
Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat dijadwalkan pada 20 Januari 2025, dan pengamat pasar kripto tengah menanti dampaknya terhadap kebijakan ekonomi, terutama terkait cadangan strategis Bitcoin AS.
Spekulasi ini menciptakan ekspektasi tinggi di kalangan investor kripto. Para analis memperkirakan arah kebijakan baru dapat memicu volatilitas pasar. Satu sisi pasar akan berada di posisi yang salah dari taruhan ini, jadi saya memperkirakan akan terjadi lonjakan volatilitas saat pemerintahan baru masuk dan arah kebijakan menjadi lebih jelas, ungkap salah satu pengamat pasar.
Potensi perubahan kebijakan terkait Bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis AS membuat investor bersiap menghadapi kemungkinan pergerakan harga yang signifikan. Banyak yang melihat ini sebagai peluang, sementara yang lain khawatir akan ketidakpastian kebijakan dari pemerintahan baru.
Kesimpulan Cryptoiz
Pasar kripto kembali terguncang oleh aksi likuidasi besar-besaran senilai lebih dari $1 miliar dalam 24 jam terakhir, dengan $856,66 juta berasal dari posisi panjang. Penurunan ini dipicu oleh ketidakmampuan pasar untuk menghadapi berita buruk, meski sebelumnya mengalami reli bullish selama 30 hari. Bitcoin turun 3,36% ke level Rp 97.184.000, kembali menembus level psikologis $100.000, yang memicu aksi jual panik di kalangan pedagang.
Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi pada Desember 2024. Sebelumnya, pada 10 Desember, terjadi likuidasi lebih besar sebesar $1,7 miliar dalam 24 jam, diikuti oleh penurunan harga Bitcoin pada 5 Desember sebesar 5,47% hingga di bawah $93.000, menghapus lebih dari $300 juta dalam hitungan menit.
Sejumlah analis memberikan pandangan berbeda. Fred Krueger menilai leverage sebagai pemicu utama kekacauan pasar, sementara Pav Hundal masih optimis bahwa fenomena Santa Rally bisa terjadi. Jamie Coutts melihat momen ini sebagai peluang beli, dan Caleb Franzen menganggap volatilitas sebagai bagian normal dari bull run. Menurut Franzen, selama 16 bulan terakhir, Bitcoin telah mengalami 9 kali koreksi yang semuanya diikuti oleh kenaikan ke titik tertinggi baru.
Di sisi lain, perhatian pasar mulai bergeser ke arah pemerintahan baru Donald Trump yang akan dilantik pada 20 Januari 2025. Spekulasi muncul terkait kemungkinan kebijakan cadangan strategis Bitcoin AS, yang bisa memicu volatilitas baru di pasar. Para analis memperkirakan, saat kebijakan tersebut lebih jelas, pasar kripto akan menghadapi pergerakan harga yang signifikan.
Para pedagang dan investor disarankan untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi volatilitas pasar yang liar, seperti yang diingatkan oleh Caleb Franzen, Kencangkan sabuk pengamanmu, sayang.