Kasus peretasan Poly Network ini bisa dibilang sebagai kasus peretasan DeFi terbesar saat ini. Poly dilaporkan mengalami eksploitasi $612 juta pada 10 Agustus akibat sang hacker mencuri aset dari Ethereum, Binance Chain dan Polygon Network.
Tom Robinson, kepala ilmuwan di perusahaan analitik blockchain Elliptic, mengatakan kepada Forbes pada 11 Agustus bahwa si hacker kini telah mengembalikan dana sekitar $258 juta ke Poly sejauh ini. Selain mengembalikan, hacker tersebut juga melakukan AMA (Ask Me Anything) terkait dengan bagaimana peretasan bisa terjadi.
Dalam AMA tersebut, sang hacker menyatakan bahwa dirinya berintensi untuk mengajari Poly pelajaran mahal tentang lemahnya sistem keamanan Poly. Ia melakukan AMA menggunakan pesan yang terenkripsi (disematkan). Dari sana terlihat bahwa si hacker bukan penutur asli bahasa inggris, dan dalam AMA itu pula, ia seperti menyiratkan ada rencana besar yang sedang disiapkan. Selain untuk memberi tahu sistem keamanan Poly yang lemah, si hacker juga menyatakan bahwa ia melakukan itu untuk bersenang-senang.
Terlepas dari jawaban itu, si hacker kemudian mengklaim bahwa peretasan tersebut dilakukan untuk tujuan mulia, dan sejak itu mereka telah mentransfer token antar alamat hanya untuk menjaganya tetap aman. Namun, si hacker memang sempat menjual dan menukar stablecoin yang dicuri, disebutkannya alasan dari aksi tersebut-sebut semata-mata karena kesal dengan tanggapan Tim Poly yang mengancam hacker untuk segera mengembalikan aset mereka, karena jika tidak, si hacker akan dikenakan pasal hukum sesuai di negara di mana ia berada.