Pada awalnya, pertukaran cryptocurrency India merilis data demografi dan statistik signifikan yang berkaitan dengan pasar cryptocurrency di benua itu.
Pertukaran cryptocurrency berbasis New Delhi BuyUCoin melakukan penelitian selama tiga bulan pada 2018 dan mewawancarai lebih dari 60.000 pengguna platformnya. Data tersebut secara khusus di fokus kan pada kebiasaan perdagangan dan informasi demografi pengguna di kota-kota Tier-1 dan Tier-2, termasuk New Delhi, Bangalore, dan Mumbai.
Sesuai hasil, wanita India menggantikan pria dalam hal investasi. Perempuan di Bangalore, Lembah Silikon yang memproklamirkan diri di India, wanita di India memiliki selera paling berisiko ketika mereka menginvestasikan hampir $ 3.000 rata-rata dalam aset digital dibandingkan dengan wanita di kota-kota lain. Namun, perempuan hanya 8% responden.
Usia rata-rata investor di bawah 30-40 tahun dengan sebagian besar pengguna berasal dari ibu kota New Delhi India di 22,03% dari total yang dikumpulkan. Mumbai, ibukota keuangan negara itu mencatat 14,42% traders cryptocurrency yang aktif diikuti oleh cyber-hub Bangalore di 13,9%.
Shivam Thakral, CEO dan salah satu pendiri BuyUcoin, menjelaskan premis riset dalam email ke CCN:
“Kami ingin melakukan studi lebih detail untuk memastikan kebijakan dan strategi baru yang akan mendorong industri ini ke depan. Saat melakukan penelitian ini, kami memperoleh beberapa fakta menarik seperti sektor layanan yang memiliki minat besar dalam perdagangan cryptocurrency dan wanita khususnya menunjukkan potensi besar dalam memimpin industri ini ke depan, meskipun ini hanya hasil utama dari penelitian ini. “
Hasil dari penelitian ini menunjukkan minat negara dalam cryptocurrency, termasuk perdagangan dan investasi jangka panjang.
Seperti yang dilaporkan oleh CCN, meskipun batas waktu 6 Juli bagi bank-bank India untuk memutuskan layanan ke bursa mata uang cryoto mulai mendekat, sektor bisnis tersebut tidak dapat menghindar tanpa perlawanan.
Pada Juni 2018, “Pengacara Blockchain” gadungan, Varun Sethi menerima tanggapan lucu atas permintaan Right To Information (RTI) atas pertimbangan negara atas mata uang crypto. Reserve Bank of India (RBI) secara terang-terangan menyatakan tidak mengambil keputusan dan mengakui tidak ada ahli blockchain atau cryptocurrency yang dikonsultasikan sebelum ucapan tersebut.
Pertukaran Cryptocurrency Digital Kali dan CoinQuoil mengajukan FIR terhadap pemerintah karena telah melewati keputusan dan bertentangan dengan etika bisnis.
Namun, pada bulan Mei 2018, laporan muncul bahwa India dapat memungut pajak 18% pada semua transaksi cryptocurrency, dengan informasi tambahan pada bulan Juni 2018 menyarankan tim ahli tidak mendukung larangan terhadap mata uang crypto.
Permintaan investor cryptocurrency di India sangat tinggi. Jika pemerintah melegalkan aset dan memungut pajak, hasil riset BuyUCoin akan berkembang.
Sumber
