Apa itu Coin Burning dan Bagaimana Prosesnya?
Istilah Coin burning sendiri merupakan suatu konsep yang telah digunakan oleh para koin dan token. Setelah ETH melakukan pembaharuan system jaringan nya yang sering disebut dengan istilah Ethereum London Hard Fork, pada saat itu pembakaran koin Ethereum (ETH) menjadi salah satu perbincangan di kalangan para penggemar kripto, tapi apa yang di maksud dengan coin burning dalam kripto ?
Banyak koin yang melakukan ICO (Initial Coin Offering) dan mengintegrasikan konsep coin burn ini pada token yang tidak berhasil dijual di masa akhir penjualan.
Menurut Binance Academy, coin burning atau pembakaran koin merupakan proses menghilangkan aset token secara permanen dari peredaran untuk mengurangi total supply koin yang ada di pasar. Para pengembang biasanya memutuskan untuk membakar token dengan beberapa tujuan dan jumlah yang bervariasi, Cara-cara tersebut pun juga bergantung pada tujuan pembakaran token itu sendiri.
Proses Coin Burning
Proses koin yang telah dibakar pun tidak bisa digunakan lagi. Prosesnya pun harus melibatkan sang pengembang. Awalnya, token akan dimasukkan ke dalam Wallet, yang mana token tersebut dibekukan dan tidak akan bisa diambil kembali.
Wallet tersebut juga sering disebut dengan eater address. Nah, setelah itu, status koin akan dipublikasikan di blockchain. Siapa pun bisa melakukan coin burning, akan tetapi itu bukan sesuatu yang ingin kamu lakukan. Karena pada dasarnya kamu akan membuang uangmu sendiri.
Ada beberapa pengembang yang menggunakan satu kali tahapan pembakaran setelah ICO untuk menghapus token yang tidak terjual. Lalu, ada pengembang yang memproses coin burn dalam beberapa tahapan. seperti yang dilakukan oleh Binance. Mereka melakukan coin burning setiap tiga bulan sekali dengan tujuan untuk membakar token BNB sebanyak 100 juta token.
Menurut kalian setelah membaca artikel ini, apakah sudah memahami sepenuhnya ?
Baca Juga : Blockchain Versi Google