Nigeria, sebagai salah satu pemain utama di Afrika, baru-baru ini memulai peninjauan kebijakan teknologi blockchainnya untuk menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam pengembangan blockchain di benua tersebut. Dimulai pada tanggal 17 Juli, pekerjaan Komite Pengarah Kebijakan Teknologi Blockchain telah diaktifkan, dengan Chimesie Chuta, ketua komite, mengumumkan melalui platform sosial X tentang dimulainya pekerjaan komite.
Restrukturisasi Komite dan Fokus Baru
Komite Pengarah Kebijakan Blockchain Nasional (NBPSC) di Nigeria, yang dirombak oleh Badan Pengembangan Teknologi Informasi Nasional (NITDA) selama lokakarya tiga hari di Abuja pada 21 Mei, kini bertujuan untuk mengevaluasi ulang dan menyempurnakan kerangka regulasi yang mengatur strategi blockchain nasional. Direktur Jenderal NITDA, Kashifu Inuwa, mengungkapkan bahwa restrukturisasi ini dimaksudkan untuk memanfaatkan keahlian dari para profesional dan pemimpin pemikiran yang berpengalaman dalam industri blockchain.
Baca Juga Artikel ini : Berita kripto terbaru: Trump Diunggulkan Menang Oleh Para Petaruh Polymarket
Sumber : Chimezie Chuta
Baca Juga Artikel ini : Berita Kripto Polisi Nigeria Tangkap Bintang Kripto karena Penipuan
Penilaian kebijakan ini juga bertujuan untuk memadukan teknologi mutakhir dengan lanskap ekonomi yang terus berkembang, mencakup sektor-sektor vital seperti pendaftaran tanah, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Implementasi kebijakan ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan baik untuk sektor publik maupun swasta di Nigeria. Kebijakan Blockchain Nasional, disetujui pada Mei 2023, dirancang untuk mengembangkan kerangka ekonomi berbasis blockchain yang memfasilitasi transaksi tepercaya, berbagi data yang lancar, dan pertukaran nilai yang efisien.
Nigeria telah menunjukkan minat yang meningkat terhadap teknologi blockchain melalui kebijakan dan dukungan yang telah diberikan. Baru-baru ini, NITDA mengumumkan rencananya untuk mendirikan pusat penelitian khusus yang didedikasikan untuk teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan blockchain, yang akan terletak di enam zona geopolitik di negara tersebut. Pusat-pusat ini akan berfokus pada bidang seperti perangkat yang terhubung, inovasi blockchain, teknologi drone, dan lain-lain yang mendorong kemajuan di domain ini.
Selain itu, NITDA berencana mengembangkan ekosistem blockchain bernama “Nigerium” untuk mempertahankan kontrol data dan memperkuat keamanan nasional. Namun, keberhasilan inisiatif ini sangat bergantung pada pemanfaatan bakat lokal, mengatasi kendala infrastruktur dan kebijakan, serta memastikan bahwa solusi yang dikembangkan benar-benar berasal dari dalam negeri.
Kesimpulan cryptoiz
Dengan restrukturisasi dan penilaian ulang kebijakan teknologi blockchain, Nigeria bertujuan untuk tidak hanya memajukan teknologi di dalam negeri, tetapi juga untuk menempatkan diri sebagai pemimpin dalam pengembangan blockchain di tingkat kontinental. Kebijakan dan inisiatif yang sedang dilaksanakan ini menjanjikan revolusi dalam cara negara ini berinteraksi dengan teknologi canggih, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
