Evergrande, pengembang properti asal Tiongkok dan salah satu perusahaan terbesar di dunia, dikabarkan akan runtuh. Berita ini mengakibatkan pasar modal global pontang-panting dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya terasa sampai di pasar aset kripto.
Krisis Evergrande Hantam Pasar Kripto
Perusahaan properti tersebut bertumbuh besar dan masuk jajaran Fortune 500. Kendati demikian, Evergrande gagal mengkonsolidasikan hutangnya. Kini, akibat pasar properti yang berubah, hutang tersebut menjadi beban yang mengancam.
Evergrande dikabarkan berhutang dua triliun yuan atau US$309 milyar dengan hutang tambahan satu milyar yuan di luar neraca keuangan. Harga saham Evergrande anjlok 80 persen dari Juli, terendah sejak tahun 2014.
Potensi kejatuhan Evergrande menggoncang pasar modal di seluruh dunia, dan pasar aset kripto bukan pengecualian.
Aset kripto yang tidak terpengaruh di jajaran 20 aset terbesar adalah stablecoin, yakni Tether USD (USDT), USDC dan BUSD besutan bursa kripto Binance. Di tengah pemantauan regulasi seputar stablecoin, Tether menegaskan pihaknya tidak menyimpan saham Evergrande.
Pasar altcoin juga tidak lepas dari tarikan Evergrande. Sejumlah blockchain seperti Polkadot (DOT), Cosmos (ATOM), Avalanche (AVAX) dan Solana (SOL) mengalami pertumbuhan baik selama beberapa pekan terakhir, tetapi kini berjatuhan.
Tapi pada intinya harga altcoin masih mengikuti pergerakan Bitcoin.!
Krisis Evergrande hanya berpengaruh sebagian terhadap berita aset! 🙂