Aset crypto untuk Amal dan donasi telah menjadi trending topik di dunia cryptocurrency akhir-akhir ini.
Di negara-negara seperti Amerika Serikat, otoritas pendapatan negara memberikan potongan pajak yang besar bagi mereka yang menyumbangkan crypto mereka ke badan amal yang mempunyai izin.
Salah satu perusahaan The Giving Block, menyediakan solusi penggalangan dana crypto kepada lebih dari 1.000 organisasi nirlaba.
“Sebagai organisasi yang kecil, kami melihat bagaimana crypto dapat menyamakan kedudukan dan memberikan kesuksesan penggalangan dana besar-besaran,” kata rekan Alexa Castellano di Trees for the Future.
Dilansir dari Cointelegraph, The Giving Block menggambarkan bagaimana badan amal tersebut mendapat manfaat karena volume donasi keseluruhan pada platformnya melonjak lebih dari 1.000% dari tahun ke tahun pada tahun 2021.
Seperti yang diceritakan oleh Tammy Tibbetts, salah satu pendiri dan CEO She’s the first sebuah organisasi amal yang membantu kesetaraan gender melalui pendidikan:
“Di tahun fiskal yang paling menantang dalam karir saya sebagai CEO nirlaba, saya menyadari bahwa saya harus menganggap serius mengenai aset crypto. Sumber daya yang dapat membantu para wanita di seluruh dunia untuk bisa mendapatkan pendidikan dan membuka impian mereka, Donasi crypto ini benar-benar mengubah pandangan saya tentang mata uang crypto dan merupakan hadiah terbesar kedua kami tahun ini.” ucapnya.
Berkat kampanye penggalangan dana crypto, She’s the First mengirimkan lebih dari 1.400 makanan, air, dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Serta menghubungkan lebih dari 6.000 para wanita dengan mentor di seluruh dunia.
Demikian pula dengan CARE, salah satu organisasi nirlaba tertua yang memerangi kemiskinan global. Melihat donasi crypto meningkat dari sekitar US$ 7.000 pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 menjadi lebih dari US$ 330.000.
Satu kampanye dengan koleksi NFT CARE untuk Afghanistan, telah mengumpulkan lebih dari US$ 200.000 dalam hitungan minggu untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Selain itu organisasi dalam pelestarian orang utan “Orangutan Outreach”, yang mengumpulkan lebih dari seluruh anggaran pendapatan 2020 mereka dengan donasi crypto.
“Kami akan memasukkan crypto ke dalam semua aspek yang kami lakukan untuk bergerak maju, membuatnya lebih besar sehingga kami dapat melakukan lebih banyak pekerjaan dengan baik,” kata Richard Zimmerman, direktur eksekutif organisasi tersebut.
Tim Organtuan Outreach merawat Orang Utan yatim piatu dan terlantar di cagar alam yang dibangun khusus dengan tujuan akhir untuk melepaskan mereka kembali ke alam liar.
Berkat kampanye NFT, Regenerative agriculture nonprofit Trees for the Future berhasil menanam 2,3 juta pohon yang diperkirakan menyerap lebih dari 80.000 metrik ton karbon dioksida selama 20 tahun.
“Kami dapat mengubah kehidupan 5.000 petani dan keluarga mereka dengan memberikan pelatihan dan memungkinkan mereka memiliki pekerjaan dan ketahanan pangan,” kata Alexa Castellano, rekanan di Trees for the Future.
Selanjutnya Universitas Arizona adalah sebuah intitusi pendidikan tinggi di Amerka, telah membuktikan lebih dari US$ 20.000 setiap bulan dalam volume donasi crypto.
Donasi Crypto yang di uangkan tersebut akan digunakan sebagai pendanaan beasiswa, mahasiswa yang berbakat dalam olahraga, penelitian dan berbagai program akademik.
Yang terakhir adalah Vive Church, sebuah komunitas gereja global di seluruh negara bagian Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Komunitas gereja ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 300.000 dalam bentuk crypto yang digunakan untuk membayar uang muka pembelian sebuah gedung seluas 80.000 m2 di Palo Alto, yang dapat menampung 2.000 orang di auditoriumnya.
Aaron Williams, direktur keuangan Gereja Vive menjelaskan:
“Crypto adalah satu-satunya kelas aset yang tampaknya sangat disukai orang. Saya terus-menerus menerima panggilan telepon dan SMS tentangnya dari para donatur. Saya tidak mengharapkan banyak keinginan, tetapi saya percaya dengan kemurahan hati akan mendorong semangat mereka.”
