PT Mitra Sangkara Abadi, owner Token Sangkara($MISA) menampilkan keseriusannya mencampurkan Pertanian dalam dunia nyata dalam satu Metaverse. Bekerja sama dengan PT Bumi Meta Indonesia mereka sudah menjual NFT Perdana mereka dalam Flash Presale serta sold out cuma dalam waktu 15 menit.
awal proyek ini dibuka dengan tanah pertanian seluas 5,6 Ha, yang dipecah ke dalam 56 NFT yang masing- masing mempunyai luas 1000m2. Agak berbeda dengan metaverse yang lain yang memakai dimensi pixel dalam penjualannya, membuat dimensi dalam satuan M2, sehingga tanah aslinya juga berdimensi sama dengan yang nyata.
NFT yang dipunyai ini akan mempunyai periode kadaluwarsa, ialah sepanjang 12 bulan ataupun 2 periode tanam Padi. NFT ini cuma langkah awal dalam rencana pengembangan Play 2 Earn( P2E) yang nantinya seluruh orang dapat mengurus lahannya secara digital serta berakibat nyata di dunia sebetulnya.
Bekerja sama dengan APEDI( Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia) CMO MSA Albert Setiawan berkata,” Ini langkah kedua dalam dunia metaverse yang kami adakan, sehingga seluruh orang dapat mempunyai kebun, sawah, tambang serta lain lain tanpa wajib keluar rumah. Ini akan menguntungkan para pengusaha serta pekerja sekalian investor.”
Dalam keterangannya Sekjend Apedi sekalian CEO PT Bumi Meta Indonesia( BMI) Mochamad Sabdo berkata,” Kerja sama dengan Sangkara dalam perihal ini merupakan langkah nyata kami memajukan perekonomian para pengusaha desa spesialnya pertanian. Perihal ini sejalan dengan misi serta visi Apedi serta BMI, serta Sangkara menolong mewujudkan itu.”
Para owner NFT dari BMI serta Sangkara ini hendak mempunyai hak buat pengelolaan lahan buat masa tertentu, penyewaan, serta pastinya memperoleh hasil dari hasil tanahnya. Tidak hanya itu dinamisnya harga dari NFT pula dapat dinikmati. Ini pastinya perihal baru dalam dunia NFT Indonesia apalagi di dunia.