Hakim Neil Gorsuch menyatakan bahwa arbitrase melibatkan kontrak, di mana pihak-pihak bisa setuju untuk memiliki seseorang yang menyelesaikan pertanyaan seputar hal tersebut.
Mahkamah Agung Amerika Serikat telah memutuskan bahwa perselisihan seputar promosi undian Coinbase dapat diselesaikan oleh pengadilan distrik, meskipun ada perjanjian pengguna yang mengharuskan arbitrase.
Pada Juni 2021, Coinbase mengadakan undian yang melibatkan Dogecoin. Namun, ada ketidaksesuaian dalam perjanjian pengguna tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan keuangan. Coinbase ingin menyelesaikan sengketa melalui arbiter, sementara pengguna lebih suka melibatkan pengadilan. Mahkamah Agung memutuskan bahwa pengadilan memiliki wewenang untuk menyelesaikan perselisihan semacam itu.
Pengadilan harus menentukan apakah perjanjian pengguna pertama atau kedua yang berlaku, karena keduanya memberikan pilihan penyelesaian yang berbeda. Coinbase sebelumnya memperingatkan bahwa menggunakan pengadilan untuk penyelesaian perselisihan dapat menyebabkan kekacauan, tetapi Mahkamah Agung tidak setuju dengan klaim tersebut.
Pentingnya kasus ini adalah bahwa pengadilan AS hanya bisa campur tangan jika perjanjian pengguna memberikan pilihan penyelesaian perselisihan melalui pengadilan. Meskipun demikian, jika perjanjian memuat klausul arbitrase, maka pengadilan tidak bisa ikut campur. Coinbase juga baru-baru ini mengalami gangguan layanan yang memengaruhi perdagangan di platform mereka.
Akun Dukungan Resmi Coinbase, yaitu Akun X, mengumumkan pemadaman pada tanggal 14 Mei. Mereka sedang menyelidiki masalahnya dan mencari solusinya. Mereka juga mengonfirmasi bahwa dana pengguna tetap aman.
Cointelegraph mengakses situs web tersebut, tapi malah muncul pesan error ‘Layanan 503 Sementara Tidak Tersedia’. Menurut panduan pengembang di Mozilla, penyebab umumnya bisa jadi server sedang dinonaktifkan karena pemeliharaan atau terlalu banyak pengguna.