Dalam sebuah posting blog Rabu, kantor akuntan cabang Selandia Baru Grant Thornton mengatakan telah membuka portal klaim yang memungkinkan pengguna yang terkena dampak untuk mendaftar repatriasi properti yang masih dipegang oleh bursa. Semua akun dibekukan setelah lebih dari US $ 17 juta di ether dan token ERC-20 dicuri selama peretasan pada awal 2019.
Grant Thornton mengatakan “volume besar” email berarti memberi tahu pengguna tentang portal secara berkelompok sepanjang minggu.
Sekitar 960.000 mantan pengguna Cryptopia sedang diinformasikan, dan mereka yang mendaftar diminta untuk mengonfirmasi beberapa detail akun untuk memastikan hanya pengguna terverifikasi dari bursa yang membuat klaim. Seperti diberitakan sebelumnya , Grant Thornton mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk memastikan repatriasi aset sesuai dengan hukum Selandia Baru.
Pada April 2020, putusan Pengadilan Tinggi di Christchurch mengatakan pelanggan berhak atas aset yang mereka miliki di akun Cryptopia, menentukan aset tersebut diklasifikasikan sebagai “properti.”
Pada gilirannya, putusan itu membuka jalan bagi Grant Thornton untuk memprakarsai klaim tersebut. “Ini menandai peluncuran portal klaim Cryptopia untuk memulai proses pengembalian properti pemegang akun,” tulis pos likuidator.
