Ada kabar kurang baik dari Afghanistan nih genks,!
Akibat krisis yang terjadi di Afghanistan membuat sistem keuangan di sana terganggu, khususnya kondisi perbankan nasional.
Kondisi perbankan di Afghanistan lumpuh karena banyak nasabah yang panik dan melakukan rush money.
Buat kalian yang belum tau nih, Rush money adalah menarik uang tunai di bank yang dilakukan serentak atau bersamaan oleh masyarakat dan dalam jumlah besar.
Dan sedihnya lagi, ada penarikan uang besar-besaran tetapi sudah banyak bank yang tutup permanent! Hiks
Sebelum dikuasai oleh Taliban, Afghanistan menggantungkan pembiayaan negaranya dari negara asing.
Dengan kata lain kondisi ekonomi di Afghanistan memang sebelumnya sudah goyah.
Dan sedihnya lagi banyak juga loh aset-aset di Afghanistan yang telah di bekukan oleh Bank Dunia dan IMF.
Hal ini membuat Taliban berupaya keras mencari bantuan dana khususnya dari negara China, Rusia, dan negara lainnya.
Kabarnya China juga telah mengutarakan keinginannya untuk membantu Afghanistan dan bekerja sama dengan Taliban untuk pembangunan Afghanistan. Hmmmmm
Namun saat ini Taliban dituntut untuk memperbaiki kondisi perekonomian Afghanistan.
Banyak sekali masalah yang terjadi seperti inflasi yang melonjak, mata uang yang anjlok hingga banyaknya pengangguran dan kemiskinan.
Program Pangan Dunia PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah memperingatkan jika hanya 5 persen rumah tangga di Afghanistan yang cukup makan setiap hari.
Separuh dari mereka yang disurvei mengatakan mereka kehabisan makanan setidaknya sekali dalam dua pekan terakhir. Jadi, mengakses dana internasional dan bantuan asing adalah kunci untuk kelangsungan hidup Afghanistan.