Sebuah survei terbaru telah mengungkapkan bahwa generasi muda di Amerika Serikat cenderung memilih untuk berinvestasi dalam aset alternatif seperti mata uang kripto dan token non-fungible (NFT) daripada opsi tradisional seperti saham. Temuan ini menandakan adanya pergeseran dalam preferensi aset keuangan dan strategi investasi antara generasi muda dan generasi sebelumnya.
survei yang dilakukan antara 16 hingga 19 Oktober dan diterbitkan oleh Policygenius Financial Planning Survey menunjukkan bahwa sebanyak 20% dari Generasi Z (usia 18-26 tahun) dan 22% dari generasi milenial (usia 27 hingga 42 tahun) di AS lebih memilih untuk berinvestasi dalam aset alternatif seperti mata uang kripto dan NFT daripada rekan-rekan dari generasi sebelum mereka.
Studi ini melibatkan 4.063 responden dewasa di Amerika Serikat dan mengungkapkan bahwa hanya 18% dari responden Generasi Z yang memiliki saham, dibandingkan dengan 28% dari responden Generasi X dan 45% dari generasi Baby Boomer.
Menurut laporan studi tersebut, “Generasi muda menyimpan kekayaan mereka dengan cara yang berbeda dibandingkan generasi X dan generasi boomer, termasuk investasi baru seperti mata uang kripto. Hal ini dapat menunjukkan kesediaan yang lebih besar untuk mengambil risiko dengan uang mereka, namun juga dapat mencerminkan hambatan yang tidak dapat mereka kendalikan.”
Selain itu, survei tersebut juga mencatat bahwa 9% dari Generasi Z dan 8% dari generasi milenial mengatakan bahwa mereka lebih cenderung menggunakan media sosial sebagai sumber pertama untuk menanyakan pertanyaan keuangan, dibandingkan dengan hanya 3% dari Generasi X dan 1% dari generasi Baby Boomer yang melakukannya.
Survei ini juga menyoroti sikap keuangan investor muda, yang merasa “agak bangga” dengan keterampilan manajemen keuangan mereka sendiri. Sentimen ini menunjukkan pendekatan proaktif generasi muda di Amerika terhadap literasi dan kemandirian finansial, meskipun kompleksitas lanskap keuangan modern yang mereka hadapi.