Strategi ini hanya memerlukan waktu beberapa jam dalam sehari, dan fokus pada pair mayor saja. Tertarik mencoba?
Biasanya, Engulfing Candle digunakan sebagai penanda reversal dan diidentifikasi secara khusus pada puncak Uptrend ataupun lembah Downtrend. Namun menurut Cory Mitchell, Engulfing Candle juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi kelanjutan trend dari berakhirnya pullback. Menariknya lagi, aturan ini bisa digunakan dalam teknik day trading yang banyak digemari kebanyakan trader.
Namun sebelum lanjut membahas bagaimana cara memanfaatkan Engulfing Candle dalam teknik day trading, ada baiknya kita mengenal dulu sosok Cory Mitchell yang mengilhami penggunaan strategi ini.
Sekilas Tentang Cory Mitchell
Mulai bertrading sejak 2005, Cory Mitchell yang memiliki gelar Sarjana Bisnis juga mengantongi titel Chartered Market Technician (CMT) dari Asosiasi Analis Teknikal yang berkantor pusat di New York City. Reputasinya sebagai seorang teknikalis andal semakin dipertegas dengan keanggotaannya dalam Market Technicians Association dan Canadian Society of Technical Analysts.
Cory Mitchell aktif diwawancara di berbagai radio AS, dan menjadi kontributor di beragam media bergengsi seperti Investopedia, DailyFX, Forbes Digital, Chart Advisor, Yahoo! Finance, dan masih banyak lagi. Cory Mitchell juga trading saham, ETF, Futures, dan Options. Saat ini, ia fokus mengembangkan karir sebagai trader saham , serta berbagi ilmu trading melalui situs vantagepointtrading[dot]com yang dikelolanya. Nah, teknik day trading dengan Elgulfing Candle yang dibahas di sini merupakan satu dari sekian banyak resep yang ia bagikan di situsnya.
Langkah Teknik Day Trading Dengan Engulfing Candle
1. Ada 2 jenis Engulfing Candle, yakni Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing.
2. Saat trading dalam kondisi Uptrend, carilah Bullish Engulfing di akhir pullback. Sebaliknya, carilah Bearish Engulfing ketika harga bergerak dalam Downtrend.
3. Pilih time frame kecil, maksimal M15 (15-menit).
4. Cari pergerakan pair mayor yang sedang mengalami Uptrend atau Downtrend. Untuk mengenali trending harga yang menjanjikan, Anda bisa gunakan Trend Channel.
5. Identifikasi pullback atau koreksi harga dari trend. Jika sedang Uptrend, maka pullback terjadi ketika harga bergerak melemah sesaat, begitu pula sebaliknya.
6. Aturan Entry:
- Entry buy ketika muncul pola Bullish Engulfing di akhir pullback, dan pergerakan candle kedua sudah melewati High dari candle pertama.
- Entry sell setelah muncul pola Bearish Engulfing di akhir pullback, dan candle kedua sudah melewati Low candle pertama.
7. Stop Loss untuk entry buy ditempatkan pada Low candle kedua, sementara untuk entry sell bisa dicari pada High candle kedua.
8. Take Profit dapat ditentukan melalui level-level Fibonacci untuk mendeteksi gelombang pullback berikutnya. Jika kesulitan menggunakan tool tersebut, Cory Mitchell menyarankan aturan Risk/Reward Ratio 1:1.6 atau 1:2.
Contoh Penerapan Day Trading Dengan Engulfing Candle
Untuk mempermudah Anda memahami teknik day trading dari Cory Mitchell, berikut ini adalah contoh penerapan secara langsung pada chart trading:
1. Contoh Entry Buy
Pada grafik GBP/USD dengan time frame 15-menit di bawah ini, Uptrend terlihat jelas sebagaimana ditandai oleh Trend Channel (garis-garis hitam). Pullback terjadi ketika harga melemah sejenak dari penguatannya, untuk kemudian membentuk Bullish Engulfing yang menandakan harga masih kuat untuk kembali ke trend utama.
Apabila Anda mencari sinyal Bullish Engulfing yang lebih terfilter, maka amatilah akhir pullback ketika harga juga menguji garis bawah Channel.
Untuk mengatur posisi entry, maka segera pasang saat candle kedua Bullish Engulfing sudah melampaui High candle pertama yang berada di kisaran 1.2682. Stop Loss bisa diposisikan pada Low candle kedua di area 1.2675, yang pada grafik ini juga berada di luar garis bawah Channel. Untuk Take Profit, Anda bisa mengukur Risk/Reward Ratio 1:2 dan menempatkannya di 1.2696.
2. Contoh Entry Sell
Teknik day trading dengan Engulfing Candle juga berlaku untuk kondisi Downtrend. Salah satu buktinya bisa dilihat pada chart GBP/USD dengan time frame 15-menit berikut ini:
Ketika harga pullback dari Downtrend dan membentur garis atas Channel, sebuah candle bearish besar terbentuk dan “memakan” candle sebelumnya, menandakan sebuah Bearish Engulfing yang mengindikasikan jika kekuatan seller masih cukup bertenaga untuk menarik turun harga kembali ke trend utamanya.
Dari situ, peluang sell dapat diambil dengan memanfaatkan Low candle pertama di area 1.2564. Kemudian, Stop Loss bisa diposisikan di High candle kedua, yang tercatat berada di 1.2569. Karena jarak antara level entry dan Stop Loss adalah 5 pips, maka Take Profit dapat ditentukan pada jarak 10 pips dari entry untuk menghasilkan Risk/Reward Ratio 1:2. Perhitungan tersebut menghasilkan Take Profit di kisaran 1.2554.
3 Tips Penting Dari Teknik Day Trading Cory Mitchell
Meski terkesan mudah dan sederhana, terdapat beberapa faktor penting yang menurut Cory Mitchell wajib dipahami baik-baik:
1. Jangan Tunggu Sampai Pola Engulfing Selesai Terbentuk
Berkebalikan dengan rekomendasi umum mengenai cara trading dengan pola candlestick, Cory Mitchell justru berpesan agar trader sebaiknya jangan menunggu konfirmasi sinyal sampai Engulfing selesai terbentuk. Hal itu karena teknik day trading ini dilakukan di time frame kecil, dan pergerakan di chart semacam itu begitu cepat serta relatif acak, maka akan sangat terlambat bila trader harus menunggu sampai Bullish Engulfing mencatatkan harga penutupan.
“Tidak ada relevansi dengan penutupan harga di chart 1, 5, atau 15-menit. Karena itu, kita hanya mengamati sinyal-sinyal secara real-time, dan begitu terdapat pola Engulfing dengan setup ideal, kita bisa langsung pasang posisi dari situ…,” tutur Cory Mitchell.
Itulah kenapa, entry dalam teknik day trading ini langsung terpicu ketika candle kedua baru melewati High atau Low candle pertama, tidak sampai menunggu candle kedua tertutup untuk memvalidasi pola Engulfing. Asumsinya, apabila candle kedua sudah bergerak melewati High atau Low candle pertama, maka bentukan pola Engulfing sudah nyaris ideal.
2. Dilakukan Untuk Menerapkan Strategi Trend Following
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, Engulfing Candle sejatinya dipakai untuk mengidentifikasi Trend Reversal, sehingga paling diantisipasi di puncak-puncak Uptrend ataupun dasar-dasar Downtrend. Namun, teknik day trading dari Cory Mitchell ini justru memanfaatkan Engulfing Candle untuk mengkonfirmasi penerusan trend.
Contoh penggunaan Engulfing Candle pada umumnya.
Lantas, apakah hal ini tidak melanggar aturan pokok dari Engulfing Candle itu sendiri? Nyatanya tidak juga. Hal itu karena kita hanya mencari Engulfing Candle di akhir pullback, yang pada dasarnya merupakan titik pembalikan dari pergerakan korektif ke trend utama. Meski skalanya bisa dikatakan minor, tapi yang namanya pembalikan tetaplah sebuah pembalikan, sekalipun hal itu tidak mengubah arah tren secara garis besar.
3. Pola Engulfing Tidak Hanya Terdiri Dari 2 Candle
Menurut Cory Mitchell, terdominasinya sebuah candle bullish oleh candle bearish (atau sebaliknya) kadang tidak hanya diwakili oleh dua candlestick. Dalam pola Bullish Engulfing misalnya, bisa jadi butuh satu atau dua candle terlebih dulu sebelum candle bullish yang “memakan” candle bearish terbentuk.
Contohnya bisa dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar di atas berasal dari chart yang sama dengan contoh penerapan entry buy di bagian sebelumnya. Pengujian harga di garis bawah Channel pada bagian yang dilingkari di atas, menunjukkan bahwa harga membentuk candle kecil terlebih dulu, sebelum terdapat candle bullish besar yang body-nya “membungkus” body candle bearish.
Alternatif Trading Dengan Pola Engulfing
Tidak hanya diaplikasikan dalam formasi candlestick, pola Engulfing ternyata juga bisa diterapkan untuk analisa pola chart. Prinsip ini tidak digunakan oleh Cory Mitchell, melainkan oleh Rizki Rosadi yang menjadikannya sebagai bagian dari metode TLS (Trend, Level, Signal).