Gimana sih cara kerja mining pool itu ?
Mining pool memiliki koordinator yang bertugas mengatur penambang. Fungsinya tidak lain untuk memastikan para penambang memakai nilai nonce yang berbeda. Alasannya, agar tidak menyia-nyiakan kekuatan hash dengan mencoba membuat blok yang sama. Koordinator juga bertanggung jawab dalam membagi reward kepada para peserta. Ada beberapa metode berbeda yang digunakan untuk menghitung pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing penambang dan memberikan reward yang sesuai.
Mining pool Pay-Per-Share (PPS)
Sistem pembayaran yang paling umum adalah Pay-Per-Share (PPS). Dalam sistem ini, kamu akan menerima jumlah yang tetap untuk setiap “share” yang sudah kamu berikan.
Share merupakan hash yang berfungsi untuk menandai pekerjaan masing-masing penambang. Jumlah pembayaran masing-masing share bersifat nominal, tetapi akan bertambah seiring waktu. Perlu kamu tahu bahwa share bukanlah hash yang valid dalam jaringan, ini hanya berfungsi untuk mencocokkan kondisi sesuai dengan aturan mining pool.
Dalam PPS, pemberian reward akan sampai ke tanganmu tanpa melihat apakah pool menemukan blok atau tidak.
Mining pool Pay-Per-Last-N-Shares (PPLNS)
Sistem pembayaran lainnya adalah Pay-Per-Last-N-Shares (PPLNS). Berbeda dengan PPS, PPLNS hanya memberi reward kepada penambang jika pool berhasil menambang blok. Ketika pool menemukan blok, jumlah N terakhir dari share akan melalui pengecekan . Untuk mendapatkan pembayaran, jumlah share yang kamu kirimkan dibagi N, lalu hasilnya dikalikan dengan reward blok yang sudah termasuk biaya operasional.
Yup ! itu tadi merupakan sistem atau skema pembayaran jika kamu ingin melakukan mining pool. Perlu kamu ketahui bahwa sebagian besar mata uang kripto PoW yang populer lainnya juga memiliki mining pool. Seperti Zcash, Monero, Grin, dan Ravencoin.