Profit menjadi harapan semua trader. Akan tetapi jika kamu sudah terjun ke dunia trading, tidak menutup kemungkinan bahwa kamu berhadapan pada keadaan saat harga aset kripto turun yang menyebabkan loss. Bayangkan, saat kamu membeli aset kripto dan mengharapkan harganya naik, namun yang terjadi harganya adalah turun besar. Kamu pun menyesal, sehingga menjual rugi aset kripto kamu.
Jangan sampai keadaan tersebut terjadi. Agar tetap profit, sebagai seorang trader, tentu saja wajib buat kamu tahu mengenai “golden rules” saat trading yaitu beli saat murah dan jual saat mahal dengan tujuan melindungi aset kamu dan tetap profit tentunya. Jadi bagaimana cara menentukan waktu yang tepat untuk jual dan saat yang tepat untuk beli?
Belilah aset saat harga kripto alami penurunan sangat dalam dan ada pergerakan naik, hal ini dikarenakan adanya koreksi harga setelah penurunan tajam, dan harga akan cenderung alami peningkatan Kembali. Kondisi ini, sering disebut dengan overbought, dimana harga sudah mengalami kenaikan yang signifikan dan mengalami titik jenuh. Itu dikarenakan aktivitas pembelian yang cukup besar dan diikuti dengan aksi taking profit yang menyebabkan harga turun. Dari sana, akan ada konsolidasi market, dimana harga akan berbalik arah naik kembali. Jadi saat ada aset kripto yang sedang alami penurunan tajam, aset kripto tersebut sudah bisa kamu beli.
Sedangkan waktu yang tepat untuk jual aset kripto adalah saat kripto sudah naik terlalu tinggi dalam jangka waktu pendek, semisal naik hingga dua ratus persen, dan harga mulai bergerak mendatar kembali sebelum menurun. Karena setelah naik drastis akan ada penyesuaian harga, dimana pada momen ini market mulai kejenuhan akan aksi beli yang menyebabkan harga turun Kembali.
Hindari pembelian aset kripto saat harga tinggi atau harga sedang naik 100 persen, dikarenakan pada saat itu bisa jadi harga akan terkoreksi. Perhatikan apakah harga sudah menurun atau cek mana harga aset kripto yang masih dibawah harga normal. Dan mana yang sudah termasuk overvalued atau jauh dari harga di pasaran.
Jika kamu alami loss, adalah hal yang wajar untuk berhenti sejenak dan menarik napas panjang. Kelola emosi kamu dan tenangkan pikiran saat kembali trading. Mulai kembali saat kamu punya dana simpanan berlebih untuk trading.
Untuk melindungi aset kamu agar tetap profit, kamu juga perlu pahami grafik digital aset. Grafik ini biasanya menunjukan waktu beserta dengan harga nya. Ada beberapa chart yang biasa dipakai dalam trading, mulai yang paling simple yaitu line chart dan bar chart, sampai candlestick chart.
Strategi trading dengan pola candlestick terbukti telah membuat prestasi dan keberhasilan trader mengantisipasi loss dalam pengelolaan aset kripto. Candlestick adalah jenis grafik harga yang digunakan yang menampilkan 4 informasi penting, yaitu harga pembukaan atau bisa disebut open, harga penutupan atau close, harga tertinggi yaitu high dan harga terendah yaitu low.
Candlestick mempunyai 2 warna yaitu candlestick berwarna hijau dan merah. Candlestick hijau berarti candle naik karena harga penutupan periode itu ditutup lebih tinggi daripada harga pembukaan. Candle naik bisa juga disebut Bullish candle yang berarti close > open (close lebih besar dari open).
Candlestick merah artinya candle turun. Ini berarti bahwa pada periode itu harga penutupan ditutup lebih rendah daripada harga pembukaan. Nah si candle ini bisa juga disebut bearish candle yang artinya close < open (close lebih kecil dari open).
Yang sering membuat banyak orang rugi adalah ketika merasa keuntungan yang didapat masih kurang dan selalu kurang. Padahal, tidak ada satupun aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan tanpa adanya risiko loss. Namun, dengan mengikuti beberapa tips di atas, kamu bisa membuat rencana serta strategi trading yang baik agar kamu minim loss dan aset tetap terjaga.