Setelah seminggu lebih serangan udara Israel di Gaza dan meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas, banyak orang khususnya di AS menggunakan aplikasi Venmo untuk mengumpulkan dana dengan upaya bantuan Palestina. Namun, sejumlah pengguna Venmo mengatakan bahwa aplikasi itu menghentikan transaksi yang menyertakan keterangan “Palestine Relief fund.”
Venmo mengakui masalah tersebut kepada Rest of World dan mengindikasikan bahwa hal itu terkait dengan Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS ( U.S. Treasury Department’s Office of Foreign Assets Control), yang memantau negara dan individu yang terkena sanksi AS.
Seorang pengguna Venmo di AS bernama Rami menerima email bahwa pembayaran $ 50 yang dia terima dari seorang teman berlabel “Palestinian Relief Fund”, sedang ditinjau sehingga membuat uang tersebut untuk sementara tidak bisa sampai ke alamat tertuju.
Venmo seharusnya hanya digunakan oleh orang yang secara fisik berada di Amerika Serikat.
Perusahaan dan organisasi Palestina telah berulang kali meminta PayPal untuk menyediakan layanannya bagi warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, tetapi perusahaan tersebut sejauh ini menolak. Sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial, sebuah organisasi advokasi nirlaba, menemukan bahwa “ketidaksetaraan dalam akses ke layanan keuangan”, menyulitkan banyak orang Palestina untuk berpartisipasi di pasar global.
Venmo bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang dituduh salah menangani konflik di Gaza. Awal bulan ini, kelompok hak digital Access Now menuduh Twitter dan Instagram “secara sistematis membungkam pengguna yang memprotes dan mendokumentasikan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka” di Yerusalem Timur. Instagram juga dilaporkan menghapus postingan dan memblokir tagar tentang Masjid Al-Aqsa, salah satu masjid paling suci Islam dan tempat bentrokan baru-baru ini antara pasukan polisi Israel dan Palestina. Algoritme moderasi konten aplikasi telah salah mengaitkan masjid dengan organisasi teroris, menurut Buzzfeed News .
