Proyek DePin, GRASS, resmi diperdagangkan di beberapa bursa kripto setelah agenda airdrop. Meskipun terjadi tekanan jual akibat distribusi airdrop, harga GRASS tetap berhasil menyentuh angka US$1, didukung oleh volume perdagangan yang meningkat pesat.
Sentimen pasar yang positif memberikan dorongan bagi GRASS, meskipun aktivitas harian yang membuka token baru (token unlock) bisa memicu potensi koreksi harga.
Setelah Listing, Harga GRASS Sempat Sentuh US$1 Pada awalnya, harga GRASS diperdagangkan di sekitar US$0,73 dalam pre-market. Namun, setelah listing, harga GRASS naik dari level terendah US$0,65 hingga mencapai puncaknya di US$1,10. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar menilai valuasi terdilusi penuh (fully diluted valuation atau FDV) GRASS berada di atas US$1 miliar.
Dalam dunia kripto, FDV atau fully diluted valuation mengacu pada total kapitalisasi pasar sebuah proyek jika seluruh token, termasuk yang belum beredar, ikut diperhitungkan.
Baca juga : 13 Juta $EVER Siap Dibagikan! Jangan Lewatkan Airdrop dari Everreach Lab
Tidak hanya itu, data dari CoinGecko menunjukkan bahwa volume perdagangan harian GRASS berhasil melampaui Bittensor (TAO), Filecoin (FIL), dan io.net (IO). Kini, GRASS menjadi token dengan volume perdagangan tertinggi di sektor DePin, mencatat hampir US$225 juta dalam transaksi.
Pembahasan Mengenai Pasokan Awal GRASS yang Beredar
Menurut rencana distribusi bulanan token GRASS, pasokan beredar awalnya ditetapkan sebesar 25% dari total 1 miliar token. Namun, sebuah analisis terbaru dari seorang investor menunjukkan bahwa pasokan beredar yang sebenarnya mungkin lebih rendah.
“Pasokan beredar GRASS sebenarnya bukan 25%, melainkan hanya 5-6%. Sekitar 10% dialokasikan untuk airdrop pertama, tetapi sejauh ini hanya 50% yang telah diklaim. Proses klaim ini akan terus berlangsung hingga pertengahan Januari. Selain itu, 10% lainnya disiapkan untuk reward router dan staking/airdrop di masa depan, yang akan dirilis secara bertahap selama beberapa tahun. Sekitar 1,37% akan digunakan oleh yayasan untuk listing, insentif pasangan LP, dan kebutuhan lainnya. Jadi, pasokan likuid saat ini diperkirakan hanya sekitar 5-6%,” ungkap seorang pengguna di platform X.
Di sisi lain, statistik terbaru dari Tokenomist juga mengingatkan bahwa proyek dengan FDV tinggi dan pasokan beredar yang kecil dapat menimbulkan risiko signifikan.
“Proyek yang memiliki pasokan beredar kecil tetapi FDV tinggi bisa menjadi cukup berisiko bagi investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang,” catat Tokenomist.
Sumber: CryptoRank
Baca juga : $WONTON: Airdrop yang Membawa Keseruan Baru di Dunia Crypto
Data dari CryptoRank menunjukkan bahwa proses Linear Unlock untuk GRASS akan terus berlangsung hingga tahun 2028. Dari sekarang hingga 28 Oktober 2025, sebanyak 0,01% dari total pasokan (sekitar 146.200 GRASS) akan dibuka setiap harinya. Tindakan ini berpotensi menciptakan tekanan jual jangka panjang pada harga GRASS.
Sebagai informasi, GRASS adalah proyek DePin yang dikembangkan oleh Wynd Network. Pengguna aktif dapat memperoleh token GRASS sebagai imbalan dengan membagikan sumber daya internet mereka melalui ekstensi browser.