Pengumuman baru-baru ini oleh Pfizer tentang potensi vaksin Covid-19 memicu rally saham global yang terpukul parah akibat respons pandemi. Rally tersebut membantu indeks utama termasuk Indeks Komposit New York Stock Exchange (NYSE) dan Stoxx Eropa untuk naik sekitar 4%.
Di sisi lain, pemberitaan vaksin covid-19 tidak dapat menandingi minat pada Bitcoin. Dalam kinerja aset digital, bitcoin terus diperdagangkan di atas $ 15.000 sekitar 48 jam setelah pengumuman vaksin.
Namun ketika Pfizer mengumumkan bahwa vaksin telah ditemukan lebih dari 90 persen efektif dalam uji coba tahap akhir, nilai bitcoin tidak berubah. Sebaliknya, saham tradisional yang menguat dengan Indeks Komposit NYSE naik 500 poin dari 13.214 poin pada 6 November menjadi 13.726.
Analisis oleh salah satu publikasi menunjukkan bahwa saham maskapai penerbangan AS memimpin rally dengan 15%, sementara IAG, induk British Airways 25%. Airbus naik 19% pada hari itu sementara Rolls Royce naik 44%. Pemenang lainnya termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America yang menguat lebih dari 13%.
Sebaliknya, saham perusahaan yang dipandang sebagai penerima manfaat pandemi turun. Zoom turun 17% seperti halnya Netflix (7%) sementara Amazon, salah satu penerima manfaat terbesar dari lockdown, turun hampir 4% pada hari itu. Beberapa dari perusahaan ini menghadapi kemunduran jika dan ketika vaksin Covid-19 tersedia.
Meskipun mendapat manfaat dari tindakan lockdown, data menunjukkan bahwa kinerja bitcoin tidak terkait dengan peristiwa yang memengaruhi pasar tradisional. Seperti yang ditunjukkan data Markets.bitcoin.com, aset digital turun sedikit dari $ 15.563 pada 6 November menjadi $ 15.152, sekitar 72 jam kemudian.
Oleh karena itu, bitcoin menunjukkan tanda-tanda bahwa ia termasuk dalam kelas aset alternatif. Pemisahan crypto teratas dari pasar tradisional hanya membuatnya lebih menarik bagi investor yang mencari penyimpan nilai yang lebih baik.
