Kai-Fu Lee, seorang ilmuwan komputer ternama dan pemodal ventura, baru-baru ini memperbarui prediksinya bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menggantikan setidaknya setengah dari tenaga kerja manusia secara global pada tahun 2027.
Prediksi ini pertama kali dia kemukakan pada tahun 2017 dan sejak saat itu dia konsisten dengan pandangannya.
Kai-Fu Lee adalah sosok yang sangat berpengalaman di dunia teknologi. Dia pernah bekerja sebagai eksekutif di Apple, menjadi pendiri dan direktur Microsoft Research Asia, serta menjabat sebagai wakil presiden Google dan kepala Google China. Pada Mei 2024, dia adalah pendiri dan ketua Sinovation Ventures, sebuah dana modal ventura yang berfokus pada pengembangan produk dan layanan teknologi global. Selain itu, ia juga mendirikan 01.AI, sebuah startup AI yang berfokus pada pasar Tiongkok.
Dalam wawancara dengan IEEE Spectrum pada tahun 2018, Kai-Fu Lee menyatakan bahwa meskipun manusia memiliki banyak bakat dan keterampilan yang tidak mungkin dicapai oleh AI, teknologi ini tetap akan menggantikan separuh dari tenaga kerja manusia. Dia menekankan bahwa banyak pekerjaan bersifat repetitif dan mudah diotomatisasi oleh AI. Contoh pekerjaan yang disebutkan meliputi:
- Mengemudi truk
- Telemarketing
- Mencuci piring
- Memetik buah
- Pekerjaan di jalur perakitan
Menurut Lee, AI pada akhirnya akan menjadi teknologi tulang punggung yang lebih penting daripada gabungan listrik dan internet. Dia meyakini bahwa AI akan menjadi kekuatan dominan dalam berbagai sektor industri.
Dalam wawancara terbaru dengan Fortune, Kai-Fu Lee mengonfirmasi kembali prediksinya. Dia menegaskan bahwa prediksinya dari tahun 2017 masih relevan pada tahun 2024. “Ini sebenarnya sangat akurat. Orang-orang mengkritik saya karena terlalu agresif pada tahun 2017, 2018, 2019, dan saya sedikit gugup saat itu. Namun ketika generative AI muncul, saya pikir semua orang ikut-ikutan dan percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat,” katanya.
Kai-Fu Lee juga percaya bahwa Tiongkok akan menjadi pemimpin global dalam teknologi kecerdasan buatan, mengungguli negara-negara lain dalam pengembangan dan penerapan AI.
Prediksi Kai-Fu Lee menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran tentang masa depan tenaga kerja. Jika AI benar-benar menggantikan 50% pekerjaan manusia, ini akan memerlukan penyesuaian besar-besaran dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi. Beberapa potensi dampak meliputi:
- Pengangguran Massal: Banyak pekerjaan yang bersifat rutin dan repetitif kemungkinan besar akan diambil alih oleh AI, menyebabkan peningkatan pengangguran.
- Perubahan Keterampilan yang Dibutuhkan: Pekerja mungkin perlu mengembangkan keterampilan baru yang tidak dapat dengan mudah diotomatisasi oleh AI.
- Kesenjangan Ekonomi: Mungkin akan ada peningkatan kesenjangan antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan untuk bekerja dengan teknologi AI dan mereka yang tidak.
Kai-Fu Lee percaya bahwa meskipun akan ada tantangan, AI juga membawa peluang besar untuk inovasi dan efisiensi dalam berbagai sektor.
Kai-Fu Lee tetap yakin bahwa kecerdasan buatan akan memiliki dampak besar pada tenaga kerja global. Prediksinya bahwa AI akan menggantikan 50% pekerjaan manusia pada tahun 2027 menunjukkan betapa cepatnya teknologi ini berkembang dan mengubah cara kita bekerja. Meskipun prediksi ini menimbulkan kekhawatiran, hal ini juga mendorong masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang akan datang dan mencari cara untuk memanfaatkan teknologi AI secara maksimal.