Absa, yang merupakan sebuah bank Afrika Selatan telah memblokir penggunaan kartu kreditnya untuk user yang membeli cryptocurrency di bursa internasional, menurut laporan media. Klaim datang setelah adanya laporan yang memberi tahu mereka tentang penangguhan pembayaran online di Binance.

Menurut laporan Mybroadband, pusat kontak perbankan swasta Absa awalnya menyarankan bahwa langkah-langkah baru, yang diyakini mulai berlaku pada 18 Juni 2021, dilaksanakan karena Binance “tidak mematuhi peraturan.”

Laporan blokade Absa atas pembelian mata uang crypto di luar negeri datang hanya beberapa minggu setelah Kelompok Kerja Fintech Antarpemerintah (IFWG- Intergovernmental Fintech Working Group) Afrika Selatan menerbitkan makalah posisi barunya tentang aset crypto. Dalam dokumen terbaru ini, IFWG merekomendasikan bahwa Afrika Selatan sekarang harus mempertimbangkan untuk mengatur cryptocurrency.

Sementara itu, Binance, yang mengklaim sepenuhnya mematuhi semua peraturan crypto saat ini di kawasan Afrika, telah menolak pernyataan bahwa itu tidak sesuai. Sebaliknya, exchange crypto menunjukkan blokade dapat dikaitkan dengan aturan valuta asing Bank Cadangan Afrika Selatan. Menurut laporan itu, Binance mengatakan:

Pemblokiran transaksi/kartu pengguna dapat terkait dengan peraturan South African Reserve Bank [SARB] dan peraturan valuta asing.

Di halaman webnya , SARB mengonfirmasi bahwa cryptocurrency bukanlah alat pembayaran yang sah dan bahwa Departemen Pengawasan Keuangannya “tidak dapat menyetujui transaksi apa pun yang bersifat seperti ini.” Bank sentral juga menambahkan bahwa “pemulangan nilai ke Afrika Selatan melalui aset crypto tidak diizinkan sebagai bagian dari tunjangan diskresioner tunggal dan/atau tunjangan modal asing.”

Pada saat penerbitan, Mybroadband mengatakan belum menerima balasan dari SARB atas penyelidikannya.