Pengamat industri dengan cermat mengamati kasus ini untuk mencari petunjuk tentang bagaimana otoritas Nigeria akan menangani kasus serupa, yang bisa berdampak pada pertumbuhan sektor mata uang kripto di negara tersebut.Selebriti kripto Nigeria, Linus Williams alias Blord, akhirnya bebas dengan jaminan setelah tiga hari ditahan polisi.
Baca juga Artikel : Berita kripto hari ini Tinjauan Kebijakan Teknologi Blockchain di Nigeria Menuju Kepemimpinan di Afrika
CEO fintech ini, yang punya banyak pengikut di komunitas kripto, ditahan oleh unit Kejahatan Dunia Maya Kepolisian Nigeria karena diduga terlibat penipuan kripto dan pendanaan terorisme terkait perusahaannya.
Blord ditangkap pada hari Selasa di Abuja, yang memicu berbagai reaksi dari pendukungnya dan komunitas fintech. Menurut laporan media lokal, pengusaha berusia 26 tahun ini dibebaskan pada hari Jumat dan langsung menyapa para pengikutnya.
Menyangkal tuduhan penangkapan
Melalui Instagram, Blord mengunggah pesan, “Presiden Muda Karena Suatu Alasan,” menandakan ketahanan dan peran kepemimpinannya di kalangan pemuda Nigeria.
Blord Group, perusahaan yang dipimpin oleh Linus Williams, segera mengeluarkan pernyataan yang membantah tuduhan penangkapan tersebut. Mereka mengklarifikasi bahwa Blord hanya diundang untuk diinterogasi oleh pihak berwenang dan tidak ditangkap secara resmi.
Pernyataan itu bertujuan untuk menenangkan kekhawatiran para investor dan pendukung yang khawatir tentang dampak potensial tuduhan tersebut terhadap operasi perusahaan.
Baca juga Artikel : Berita Kripto: Polisi Nigeria Tangkap Bintang Kripto karena Penipuan
Sebaliknya, Kepolisian Nigeria mengonfirmasi penangkapan Blord, menyatakan bahwa ia ditangkap oleh unit Kejahatan Dunia Maya. Polisi menjelaskan bahwa tuduhan terhadapnya termasuk penipuan internet dan pendanaan terorisme, di antara kejahatan serius lainnya.
Teka-teki kripto di Nigeria
Pengungkapan ini muncul di tengah diskusi tentang regulasi mata uang kripto di Nigeria dan upaya untuk mengekang aktivitas ilegal terkait aset digital.
Penangkapan dan pembebasan Blord menyoroti tantangan yang dihadapi pengusaha kripto di Nigeria. Dengan semakin populernya mata uang digital, otoritas di seluruh dunia menjadi lebih waspada terhadap potensi penyalahgunaannya.
Masalah ini semakin mendesak di Nigeria karena tingginya penggunaan kripto dan kurangnya peraturan yang jelas. Meskipun tuduhan terhadap Blord serius, pembebasannya dengan jaminan menunjukkan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal.
Namun, penangkapan ini adalah salah satu contoh tindakan keras Nigeria terhadap pelanggaran kripto. Pada bulan Februari, otoritas Nigeria menahan dua orang, Tigran Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla, atas tuduhan pencucian uang dan penggelapan pajak. Ini terjadi setelah pemerintah melarang saluran mata uang kripto untuk mengurangi spekulasi mata uang.
Sumber : cointelegraph