CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menanggapi laporan yang menyebutkan bahwa dia telah memberi nasihat kepada mantan Presiden AS dan calon presiden Donald Trump mengenai beberapa hal, termasuk cryptocurrency.
Laporan tersebut menyatakan bahwa “Elon Musk dan Donald Trump sedang mendiskusikan kebijakan mata uang kripto karena mantan presiden semakin menyoroti bitcoin dan aset digital lainnya dalam kampanye sebagai cara untuk menjangkau pemilih baru,” berdasarkan informasi dari seseorang yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Namun, Musk merespons di platform media sosial X bahwa dia “cukup yakin” tidak pernah membahas kripto dengan Trump. Meskipun demikian, miliarder tersebut menambahkan bahwa dia secara umum mendukung hal-hal yang mengalihkan kekuasaan dari pemerintah ke rakyat, sesuatu yang menurutnya dapat dicapai melalui crypto.
Mengutip dari Bitcoin.com, Trump belakangan ini tampak lebih mendekati dunia kripto. Sebelumnya, sebagai presiden, dia menyatakan dirinya bukan penggemar bitcoin dan mata uang kripto lainnya, yang dianggapnya bukan uang asli, dengan nilai yang sangat fluktuatif dan tidak dapat diprediksi.
Namun, pada Konvensi Nasional Libertarian baru-baru ini, Trump berjanji untuk menghentikan upaya Joe Biden yang diklaim ingin menghancurkan kripto, serta memastikan bahwa masa depan kripto dan bitcoin akan tetap di Amerika Serikat, bukannya dibawa ke luar negeri. Dia juga menyatakan dukungannya terhadap hak hak asuh mandiri dan menolak pembuatan mata uang digital bank sentral (CBDC). Selain itu, dia berjanji akan membebaskan Ross Ulbricht, pendiri Silk Road yang kini dipenjara.
Tak hanya itu, kampanye Trump baru-baru ini mulai menerima donasi kripto melalui Coinbase. Mantan Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), Christopher Giancarlo, menganggap Trump sebagai presiden kripto pertama Amerika, mengingat bahwa bitcoin berjangka disetujui pada masa pemerintahannya.
Dengan berbagai perkembangan ini, interaksi antara dunia kripto dan politik terus menjadi topik hangat, terutama dengan figur-figur berpengaruh seperti Elon Musk dan Donald Trump yang berada di garis depan diskusi ini.
