Huawei baru-baru ini mengajukan paten baru dengan teknologi blockchain yang berkaitan dengan metode dan perangkat penyimpanan. Huawei memegang sejumlah paten lain yang relevan, yang mencakup topik-topik seperti metode penyelesaian berbasis Blockchain.
Menurut database perusahaan China, Tianyancha , produsen smartphone mengajukan paten “penyimpanan dan perangkat ledger buku besar,” pada 17 Januari 2019. Tanggal pengumuman aplikasi pada saat itu ditetapkan untuk 14 Juli.
#Huawei Technologies revealed it has applied for new patents related to #blockchain technology storage methods and devices, Chinese corporate database Tianyancha showed. Huawei has held multiple patents in this area like data archiving and settlement methods based on blockchain. pic.twitter.com/dvDE9Q3363
— Global Times (@globaltimesnews) July 27, 2020
Pemerintah Distrik Nanshan Shenzhen sebelumnya mengumumkan kemitraan dengan Huawei untuk meningkatkan adopsi blockchain, data besar, kecerdasan buatan, dan 5G di wilayah tersebut dengan membangun zona demonstrasi industri Kunpeng.
Bekerja dengan PBoC
Huawei juga menandatangani “perjanjian kerja sama strategis” dengan People’s Bank of China, atau PBoC, tetapi rinciannya dirahasiakan.
Kemitraan ini terwujud tak lama setelah PBoC mulai menguji mata uang digitalnya di Shenzhen, bersama dengan Huawei.
Pada bulan April, Lebih dari 100 perusahaan terkenal, baik domestik maupun asing, bergabung dengan Blockchain Innovation Alliance di Cina. Anggota termasuk Inspur, Tsinghua Unigroup, Huawei, IBM, Tencent, Alibaba dan Baidu, menurut pengumuman tersebut.