Peraturan mata uang kripto Nigeria saat ini sedang diperbarui.
Menteri Keuangan Nigeria, Wale Edun, meminta dewan baru Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk menangani regulasi kripto yang kompleks. Di Abuja, Edun menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk menjaga integritas pasar modal Nigeria.
Edun memperingatkan bahwa beberapa perusahaan mungkin menyalahgunakan persyaratan pendaftaran minimal untuk mengklaim memiliki lisensi, yang dapat merusak pasar. Ia mendesak SEC untuk menerapkan praktik tata kelola terbaik dan mengungkapkan konflik secara cepat.
Selain itu, Edun mendorong dewan SEC untuk mengadopsi strategi inovatif dalam mengatur pasar modal, terutama dengan perkembangan cepat dalam kecerdasan buatan, mata uang digital, dan transisi digital.
“Tidak seperti industri dasar dengan teknologi yang mapan, sektor keuangan berkembang pesat dengan inovasi dalam teknologi finansial, AI, dan kripto. Untuk memberikan persetujuan dan panduan yang diperlukan, SEC harus tetap terinformasi dan adaptif.”
Ketua dewan SEC, Mairiga Katuka, berjanji akan menggunakan keahlian, inovasi, dan semangat dewan untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam pasar modal Nigeria.
Baca juga Artikel : Nigeria Berencana Membangun Pusat Penelitian AI dan Blockchain di Seluruh Negeri
Katuka menyatakan optimisme tentang masa depan ekonomi Nigeria, dengan menyebut reformasi pemerintahan saat ini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Ketua SEC menekankan bahwa dewan akan berkontribusi pada ekosistem keuangan yang lebih makmur dan tangguh dengan ketekunan, integritas, dan tujuan bersama.
Pada 19 April 2024, Presiden Nigeria Bola Tinubu menyetujui pengangkatan tujuh orang ke dalam dewan SEC. Mereka termasuk Katuka, Emomotimi Agama (direktur jenderal), Frana Chukwuogor (komisaris eksekutif bidang hukum dan penegakan hukum), dan Bola Ajomale (komisaris eksekutif bidang operasi).
Setelah penunjukan tersebut, SEC memperbarui aturan mengenai penerbitan aset digital, platform penawaran, bursa, dan penyimpanan. Perubahan ini bertujuan meningkatkan lingkungan regulasi, menjadikannya lebih komprehensif dan responsif terhadap kompleksitas pasar aset digital.
Baca juga Artikel : Kronologi Konflik Binance vs Nigeria
Sumber : cointelegraph
