LINE, aplikasi perpesanan populer, kini menghadirkan “mini DApps” melalui peluncuran mainnet Kaia, mengikuti jejak Telegram yang meluncurkan fitur serupa tahun lalu. Kaia adalah blockchain lapis-1 yang dikembangkan oleh dua aplikasi perpesanan terkemuka di Asia, dan pada 29 Agustus, jaringan utamanya resmi diluncurkan. Kaia menawarkan kecepatan pemrosesan sekitar satu detik dan biaya gas yang sangat rendah, menurut Kaia DLT Foundation dalam sebuah posting blog. Selain peluncuran ini, proyek tersebut juga memperkenalkan Kaika Wave, sebuah program yang mengajak para pengembang untuk menciptakan “mini DApps” yang bisa digunakan langsung di dalam aplikasi LINE.
Baca juga : TON Kembali Online Setelah Mati Selama 6 Jam Akibat Kegilaan Meme Coin DOGS
Kaia terbentuk setelah penggabungan pada Februari lalu antara blockchain Finschia milik LINE Jepang dan blockchain Klaytn dari Kakao, perusahaan aplikasi sosial besar asal Korea Selatan. Kedua aplikasi ini sangat populer di Asia, dengan total pengguna gabungan lebih dari 250 juta, tersebar di Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.
Meski belum ada rincian mengenai jenis mini DApps yang akan hadir di LINE, fitur ini mengikuti langkah Telegram yang telah meluncurkan Mini Apps berbasis blockchain pada tahun lalu, menggunakan The Open Network (TON). Di Telegram, Mini Apps ini mencakup berbagai layanan seperti daftar tugas, bimbingan bahasa, pencarian kerja, aplikasi kencan, serta aplikasi kripto untuk perdagangan, staking, peluncuran token, dan permainan play-to-earn, yang semuanya telah menarik jutaan pengguna.
Namun, baru-baru ini, TON mengalami gangguan serius. Dalam 36 jam terakhir, jaringan mengalami dua kali pemadaman panjang yang pertama berlangsung selama tujuh jam pada 27-28 Agustus, dan yang kedua berlangsung enam jam hingga 29 Agustus. Gangguan ini disebabkan oleh airdrop memecoin bertema anjing bernama Dogs (DOGS), yang membebani jaringan karena pengguna berusaha mendapatkan bagian dari airdrop tersebut.
Baca juga : Jaringan TON Alami Gangguan, Tidak Ada Blok Baru yang Diproduksi Selama 3 Jam