Untuk pertama kalinya, hasil pemilihan presiden AS dicatat di blockchain. Tetapi apakah datanya valid?
Sampai saat ini, penggunaan blockchain dalam pemilihan dianggap sebuah eksperimen. Namun, selama pemilihan presiden Amerika Serikat baru-baru ini, beberapa mencoba mengubah persepsi publik tentang kemungkinan teknologi blockchain. Misalnya, Associated Press, salah satu outlet media terbesar AS, mempublikasikan hasil pemilihan pada blockchain Ethereum dan EOS.
Mengkritik AP sebagai sumber data mungkin tampak aneh, mengingat AP telah mengadakan pemilihan presiden AS sejak 1848. Mungkin, reputasinya yang hampir 200 tahun adalah alasan mengapa dua platform terdesentralisasi, YieldWars dan Polymarket, memilih untuk menggunakan data AP sebagai oracle untuk market prediksi pemilu 2020. Seorang juru bicara YieldWars menyebut AP sebagai “outlet berita paling tepercaya di dunia”. Namun, kata “bisa dibilang” menunjukkan bahwa validitas data mungkin masih dipertanyakan.
Mengomentari validitas sumber data seperti itu, Juan Aja Aguinaco, salah satu pendiri Shyft Network – jaringan pengesahan publik untuk menetapkan konteks, kepercayaan, dan validasi data – mencatat tren yang menarik: Dalam beberapa kasus, outlet tertentu menunjukkan hasil yang agak berbeda dari satu sama lain.
Pada akhirnya, fakta bahwa Associated Press berinteraksi dengan blockchain untuk mencatat hasil pemungutan suara bukanlah bukti langsung bahwa waktu blockchain dalam pemilihan telah tiba.
Meskipun penggunaan blockchain secara teknologi dapat membuat pemilu transparan dan dapat diandalkan bagi para pemilih; masalah kepercayaan pada otoritas dan media, secara psikologis, mungkin tetap sama, menurut Aguinaco; “Kebanyakan orang tidak percaya pada politisi dan proses yang membuat mereka terpilih. Kami bisa saja menggunakan sistem aman 99% dan masih akan ada teori konspirasi, kerusuhan, dll. “
Secara umum, penggunaan blockchain dalam pemungutan suara dapat berdampak positif pada proses pemilihan. Namun, transisi ke pemungutan suara yang terdesentralisasi masih belum memungkinkan karena sulitnya mengatur proses dan kerumitannya bagi para pemilih.
