ChainLink adalah jaringan oracle terdesentralisasi yang menyediakan data dunia nyata ke smart contract di blockchain. LINK adalah token aset digital yang digunakan untuk membayar layanan di jaringan.
Protokol di jaringan ERC20 itu dibangun sebagai solusi atas dasar 3 permasalahan yaitu konektivitas, skalabilitas dan privasi. Karena Chainklink adalah jembatan penghubung bagi blockchain, maka dia tidak mendapatkan keuntungan dari proses mining. Dia mendapatkan keuntungan dari semua blockchain yang menggunakannya.
Cara Kerja
Chainlink merupakan aplikasi middleware, mirip seperti Google Apps Store. Seperti yang kita ketahui, Google Apps Store menyediakan layanan dengan menjual aplikasi di dalamnya. Keuntungan yang didapatkan berupa uang dari hasil menjual aplikasi yang ada di dalamnya.
Protokol tersebut akan menghubungkan smart contract berupa data kepada input off-chain. Data tersebut akan mengeluarkan output off chain berupa pembayaran atau transfer data atau transfer kepemilikan. Data input off-chain yang masuk menandakan bahwa syarat yang dibuat pada pembuatan kontrak telah terpenuhi dan bisa diproses ke tahap selanjutnya.
Fitur
Fitur kepercayaan pengguna merupakan fitur yang paling penting di protokol ini. API merupakan sistem terpusat yang paling banyak dipergunakan saat ini. Media atau penghubung antara jaringan off-chain (API) dan on-chain menjadi titik rawan keamanan yang harus diwaspadai. Untuk mengantisipasi hal tersebut dan memastikan jaringan chainlink tetap aman, pihak pengembang menggunakan beberapa fitur seperti distribusi oracle dan agregasi.
Sistem Keamanan Off-Chain
Protokol ini juga dilengkapi oleh sistem keamanan off-chain. Sistem ini bermula dengan cara melihat smart contract yang ada dalam lingkungan on-chain dan kemudian memindahkannya ke luar (off-chain) ke dalam lingkungan pribadi yang aman dan terpercaya. Integritas data akan terjamin sepenuhnya dari pihak lain. Protokol ini menggunakan hardware terpercaya seperti Intel SGX.