Binance Live – We live everyday, dont forget follow us Click Here

Web3 Gaming Dalam Krisis: Mengapa Model Play-to-Earn (P2E) Tampaknya Merosot?

Web3 Gaming Dalam Krisis: Mengapa Model Play-to-Earn (P2E) Tampaknya Merosot?


Kesuksesan awal game web3 seperti Axie Infinity menarik perhatian besar. Konsep Play-to-Earn (P2E) yang menghadiahi gamer untuk berpartisipasi aktif tampak menjanjikan. Namun, sekarang, sektor gaming web3 mengalami penurunan, terutama dari model P2E. Axie Infinity, Pegaxy, Crabada, dan STEPN, pionir P2E, mengalami penurunan nilai dari puncak pasar.

Alasan di balik penurunan P2E ini kompleks. Terlalu banyak fokus pada tokenomics membuat game terlalu berorientasi pada pendapatan daripada kualitas gameplay. P2E seringkali memiliki ekonomi in-game yang tidak efektif dan sistem reward yang kurang memotivasi. Persyaratan keuangan tinggi menjadi penghalang bagi pemain baru.

Ketidakberlanjutan juga muncul dari kurangnya gameplay yang menarik. Sebuah survei menunjukkan bahwa 36,5% responden ingin fokus pada peningkatan gameplay dalam industri ini. Game web3 masih kalah dalam hal konten, grafis, dan daya tarik dibandingkan game tradisional.

Pengalaman pengguna yang buruk juga menjadi masalah. Antarmuka yang sulit digunakan dan tugas rumit seperti menarik pendapatan membuat pemain tradisional merasa tidak nyaman. Grafis 2D dan gameplay sederhana tidak memadai untuk pemain yang terbiasa dengan kualitas AAA.

Aktivitas bot yang tidak terkendali menjadi ancaman serius. Sebuah survei mengungkapkan bahwa 40% aktivitas gaming web3 berasal dari bot. Mereka merusak ekonomi game dengan menghasilkan token secara berlebihan, menyebabkan penurunan harga dan ketidaksetaraan dalam permainan.

Keamanan juga menjadi perhatian setelah serangan brutal terhadap blockchain Ronin milik Axie Infinity pada 2022. Game P2E rentan terhadap skema Ponzi dan serangan jahat lainnya.

Masalah regulasi semakin mempersulit keadaan. Kurangnya definisi yang jelas untuk gaming web3 menciptakan ketidakpastian hukum. Beberapa negara, seperti Filipina dan Korea Selatan, telah mengeluarkan peringatan dan larangan terhadap P2E, menciptakan ketidakpastian lebih lanjut.

Sebagai hasilnya, popularitas dan nilai game P2E mengalami penurunan. Untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang, sektor gaming web3 perlu mengatasi tantangan seperti fokus berlebih pada tokenomics, meningkatkan gameplay dan pengalaman pengguna, mengatasi aktivitas bot, memperkuat keamanan, dan menavigasi isu regulasi dengan bijak. Hanya dengan solusi holistik ini, gaming web3 dapat mengembangkan model P2E yang berkelanjutan dan menarik bagi para pemain.

Ikuti Cryptoiz Telegram group | Telegram Channel | Twitter/X

Penafian : Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual Crypto. cryptoizresearch.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Related News