Sebuah laporan baru oleh Coinmetrics, bersama dengan peneliti Victor Ramirez, Matías Andrade, dan Tanay Ved, menyelidiki kompleksitas tokennomics kripto. Laporan ini mengeksplorasi keseimbangan rumit antara distribusi token, penilaian, dan dampak pasar.
Memahami FDV dan Token Float: Wawasan Utama Dari Coinmetrics
Dalam beberapa tahun terakhir, peluncuran token kripto Fully Diluted Valuations (FDVs) telah berfluktuasi secara signifikan. Menurut Coinmetrics dan peneliti Ramirez, Andrade, dan Ved, pada tahun 2020 terdapat median FDV sebesar $140 juta, sebagian besar berasal dari protokol keuangan terdesentralisasi (defi). Angka ini meroket menjadi $1,4 miliar pada tahun 2021, didorong oleh token non-fungible (NFT) dan proyek game, sebelum turun menjadi $800 juta pada tahun 2022.
Kebangkitan pada tahun 2023 dan 2024, dengan FDV masing-masing mencapai $2,4 miliar dan $1 miliar, menyoroti meningkatnya minat terhadap solusi lapisan satu alternatif (L1) dan proyek Solana. Laporan tersebut menekankan pentingnya memahami FDV dalam kaitannya dengan token float, atau pasokan yang tersedia untuk publik. Token seperti bitcoin (BTC) , dengan float yang tinggi dibandingkan total pasokannya, dipandang lebih stabil dan tidak terlalu rentan terhadap guncangan pasar.